SURABAYA (JPNews.id) – Warga Blok A Rusunawa Gununganyar Sawah, Minggu (16/10/2022) melaksanakan kerja bakti membersihkan tandon air di rooftop (puncak gedung) rusunawa. Hal ini dilakukan karena sebagian warga mengalami gatal-gatal usai mandi.
Diduga sejak pembangunan hingga saat ini tandon air tidak pernah dibersihkan, sehingga kotoran/kerak air mengendap lama berubah jadi lumpur hitam pekat.
Proses pembersihan dilakukan secara manual dengan cara bergotong-royong. Alat yang digunakan pun ala kadarnya, seperti tangga kayu untuk menaiki tandon setinggi 2 meter, kemudian timba bekas cat yang diikat tali.
Warga yang membersihkan ke dalam tandon lebih cepat terkuras tenaganya, karena pengap. Sehingga harus bergantian untuk mencegah sesak napas. Butuh sekitar 1,5 jam membersihkan 4 tandon kapasitas 5300 liter yang mengairi 100 unit/kamar setiap harinya tersebut.
Pada saat dilakukan pembersihan, penghuni sudah menampung air di bak-bak sejak semalam. Karena mulai subuh aliran air dimatikan sementara, dan menjelang Salat Zuhur penggunaan air sudah normal kembali.
Bagi penghuni yang berhalangan mengikuti kerja bakti, mereka inisiatif untuk memberikan jamuan berupa buah-buahan, kacang rebus, kopi dan gorengan. “Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak-bapak khususnya warga blok A atas kekompakkannya. Semoga terus tambah kompak dan maju untuk blok A,” ujar Toha, koordinator kerja bakti.
Sambil menikmati jamuan usai kerja bakti, warga terlibat diskusi permasalahan yang ada di rusun, di antaranya mengeluhkan mahalnya token listrik tanpa subsidi. Selain itu, juga persoalan status MBR, pindah domisili hingga pembentukan RT.
“Dari kelurahan kemarin dilakukan pendataan pelatihan kerja, tapi saya khawatir nantinya hanya sebatas buat laporan, alias tidak ada kelanjutannya,” sahut Ponijan, warga lainnya yang berharap ada kepastian lapangan kerja usai pelatihan. (red)