SIDOARJO (JPNews.id) – Bajul Ijo U17 dikembali melakoni laga uji coba, Jumat (21/10/2022) sore 15.00 WIB di lapangan Jenggala, Gedangan, Sidoarjo. Dalam lawatannya kali ini ditahan imbang 2-2 Bromo FC.
Pertandingan berlangsung menarik di 10 menit awal babak yang pertama. Tuan rumah tampak serius menjamu tim yang didukung oleh Auto Unika Mekanik tersebut. Hal ini dibuktikan diturunkannya sejumlah pemain yang mentas dari Elite Pro Academy EPA Liga-1 dan Timnas Pelajar U17 Indonesia.
Bajul Ijo sebenarnya berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan sejumlah peluang, bahkan 2 tembakan masih membentur mistar. Seolah-olah gol tinggal menunggu waktu. Namun, Bromo yang menyadari lawan berada di level persiapan Soeratin U17 Jawa Timur, sehingga lebih memilih bermain sabar.
Kesabaran Bromo berbuah menit 16. Lewat skema serangan balik melahirkan perebutan bola di bawah guyuran hujan. Pemain kedua tim saling berebut bola di kotak terlarang. Tiba-tiba Ramdan ‘Korea’ melakukan pelanggaran.
Algojo Bromo, Tomi tak menyia-nyiakan peluang saat dipercaya mengambil tendangan penalti, skor 1-0 untuk tuan rumah. Pertandingan berlangsung kembali, Bajul Ijo membalas menit 26 lewat tendangan bebas Unais, skor 1-1.
Sedianya pertandingan berlangsung dalam 30 menit, tetapi menit 27 hujan turun makin deras hingga aliran bola tersendat. Sehingga terpaksa dihentikan. Tadinya dianggap selesai, tapi begitu hujan reda, penonton dari kedua tim meminta game dilanjutkan meski lapangan tergenang air.
Lanjut di babak kedua, Bajul Ijo kembali kebobolan bermula keputusan pemain belakang Totti menit 45, yang tidak langsung membuang bola dalam kondisi lapangan becek, akhirnya diserobot lawan. Meski bola sempat dihalau kiper Dimas Buffon, namun bola rebound dapat disundul pemain debutan Bromo, Dudung kelahiran 2007, skor kembali berubah, 2-1.
Pada babak kedua ini, Bajul Ijo masih mendikte permainan, bahkan pada awal permainan, gelandang de Rossi berhasil mengelabui beberapa pemain Bromo di kotak penalti, sayang sekali, ketika berupaya melepaskan tembakan alur bola masih terhambat air, tak cukup itu, sepakan tambahan lagi-lagi tersangkut air tepat di depan mulut gawang Bromo.
Lanjut ke babak tiga, rotasi kembali dilakukan. Tetapi, terlihat sulit berkembang. Sehingga menit 60 atau 10 menit pertandingan dimasukkan 3 pemain sekaligus menambah daya gedor, yakni de Rossi, Korea dan pemain pinjaman Raheem.
Sekali lagi, rapatnya pertahanan Bromo terus membuat frustrasi Bajul Ijo.
Beruntung di waktu tambahan 2 menit, Bajul Ijo berhasil membangun serangan balik setelah de Rossi berhasil mematahkan bola gelandang serang Timnas U17 Pelajar Alan Maulana. Tanpa pikir panjang de Rossi lantas memindah arah bola memberikan umpan datar melihat pergerakan lincah Arseka yang terpaksa harus dihentikan langkahnya.
Tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Bromo diambil oleh Raheem menit 77 sekaligus menutup babak kedua dengan skor imbang. “Andai cuaca cerah sebetulnya enak mainnya,” tutur Ahmad Yari, manajer Bromo FC.
Tetapi, bos bakwan Bromo ini juga angkat bicara. “Pemain saya tadi 2006/07 loh, Harus ditingkatkan kalau mau berbicara lebih di Soeratin. Saya usulkan ada laga trofeo di lapangan standar,” timpal pria yang cukup sukses membina bibit sepak bola usia muda ini. (har)