DITUNDA: Sekretaris PSSI Jatim Dyan Puspito Rini (polo putih) saat awarding Bhayangkara FC juara Soeratin U17 Nasional 2021, Senin (28/3/2022) silam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. (Foto: Harun)
JPNEWS.id – Kericuhan suporter yang menelan ratusan korban meninggal dunia usai laga Arema FC kontra Persebaya, Sabtu malam (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan Malang, juga berdampak pada diberhentikannya semua kasta kompetisi.
Dilansir dari akun resmi pssijatim.com disebutkan, bahwa sesuai arahan Pemerintah Republik Indonesia dan juga perintah PSSI tentang penghentian seluruh kompetisi. Serta penundaan Liga 3 di tingkat asprov sampai waktu yang belum ditentukan.
Hal itu merujuk, sesuai arahan Pemerintah RI melalui Menkopolhukam dan juga perintah PSSI melalui surat nomor: 4043/UDN/2608/X-2022 tentang Penghentian Kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Maka, dengan ini Liga 3 di tingkat asprov ditunda sementara, sampai waktu yang akan diinformasikan kembali oleh pusat.
Terhubung melalui Pesan Singkat WhatsApp, Sekretaris PSSI Jatim Dyan Puspito Rini yang akrab disapa Ririn mengatakan, penundaan juga berlaku pada kompetisi liga remaja Piala Soeratin U17 Jawa Timur. “Podo (sama) mas. Kabeh (semua) kompetisi liga berhenti dulu,” katanya, Rabu (5/10) malam.
Ririn menegaskan, penundaan liga dilakukan hingga diperbolehkan digelar kembali oleh pusat. Untuk itu, pihaknya menyampaikan dua opsi. Pertama, koordinasi dengan 14 tuan rumah untuk melakukan cek ulang kondisi keamanan dan pengamanan dari sisi panpel host tentang kebijakan perizinan polisi setempat. Lalu, mengisi kekosongan kompetisi dengan workshop.
Opsi kedua, membuat workshop untuk matchcomm (pengawas pertandingan), untuk media ofisial tim, untuk wasit yang lulus penyegaran beberapa waktu yang lalu, juga untuk LOC atau panitia pelaksana.
“Tetap koordinasi intens dengan pusat, kapan kita bisa gelar Liga 3 kita. Ini kondisi yang sulit untuk 58 klub yang sudah mempersiapkan diri dari beberapa bulan yang lalu. Kita tahu, tidak sedikit beban biaya dan tenaga yang sudah mereka keluarkan untuk pembentukan TC tim,” tukasnya.
Dijelaskan Ririn, penundaan ini tentunya tidak sesuai dengan planning atau rencana yang dibuat klub dari awal baik dari segi bujet maupun periodik training. “Harapan kita bersama, kita tetap bertahan. Tahun sebelumnya, kita berjuang menjalani pandemi. Sekarang kita berduka, karena Tragedi Kanjuruhan,” pungkasnya. (red)