PEMILU TIMOR LESTE: Ketua KPU Jatim Choirul Anam (kiri), Selasa (4/10/2022) di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya. (Foto: Humas KPU Jatim)
SURABAYA, JPNews.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Choirul Anam menghadiri audiensi antara Pemprov Jatim dengan perwakilan negara Timor Leste, Selasa (4/10/2022) di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Anam menyampaikan roadmap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ia mengaku bahagia dapat berbagi pengalaman melaksanakan Pemilu khususnya di Jawa Timur.
“KPU Jawa Timur sangat senang, hari ini dapat berbagi pengalaman dan membantu sesuai dengan porsinya. Tentu atas seizin KPU RI,” kata Anam.
Lanjut Anam, dalam paparannya Ia juga menyajikan sejumlah fakta dan data, bahwa di Jawa Timur hingga Juli 2022 terdapat jumlah data pemilih berkelanjutan sebesar 30.710.067 dengan 129.309 TPS. Tersebar di 8.496 desa/kelurahan, 666 kecamatan, dan 38 kabupaten/kota.
“Dari data tersebut terlihat jika pemilu di Indonesia khususnya di Jawa Timur menjadi salah satu pemilu yang paling kompleks dan memiliki tantangan tersendiri,” terang Anam.
Untuk itu, dalam rangka menunjang pelaksanaan pemilu di seluruh wilayahnya utamanya dengan memanfaatkan teknologi informasi KPU Jatim juga melakukan identifikasi data jaringan telekomunikasi.
“Hingga saat ini data yang kita peroleh sebanyak 88% daerah di Jatim memiliki akses jaringan kuat, 10% akses jaringan lemah, dan sisanya 2% tidak ada akses jaringan,” jelasnya.
Masih menurut Anam, terkait pindah pilih, KPU telah memfasilitasi dengan formulir A5. Sehingga pemilih dapat memberikan suaranya. Meskipun berpindah antar daerah pemilihan (dapil), kabupaten/kota, provinsi maupun antar negara.
Sementara Perwakilan Timor Leste Joao Dacosta Braz memberikan informasi mengenai pemilu yang akan diselenggarakan pada Maret 2023.
“Ada sekitar 2.000 orang lebih warga negara Timor Leste yang berada di Kota Pahlawan ini,” beber Joao.
Sehingga pada forum tersebut, Ia menanyakan terkait pelaksanaan dan izin pengamanan. Sekaligus meminta bantuan negara Indonesia dalam hal ini termasuk Pemprov Jawa Timur guna memfasilitasi pemilihan dapat dilakukan di luar kedutaan besar.
Dipimpin oleh Moderator Jempin Marbun, acara berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Dimulai pukul 10.00 hingga 11.30 WIB. Turut hadir dalam audiensi Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Timur, perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Timur, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Timur, dan Badan Perencanaan Daerah Jawa Timur. (*/red)