[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Dosen PLB-FIP Unesa Beri Pelatihan Pendampingan Penyandang Disabilitas dengan Hambatan Gerak

PENGABDIAN MASYARAKAT: Ketua tim PLB-FIP Unesa Diah Anggraeny SPd MPd (baju hitam di tengah) bersama guru-guru, Jumat (23/9/2022) di SLB Bangun Bangsa, Tambaksari, Surabaya. (Foto: Istimewa)

JPNEWS.id – Minimnya pemahaman guru-guru sekolah luar biasa (SLB) dalam melakukan pendampingan terhadap anak-anak penyandang disabilitas dengan hambatan motorik (gerak) mendorong tim dari Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa untuk memberikan pelatihan. 

Sebelumnya, dari hasil observasi yang didapat tim yang digawangi oleh sejumlah dosen PLB, yakni Ketua tim Diah Anggraeny SPd MPd (40), dibantu Dr Sujarwanto MPd dan Dr Endang Pudjiastuti Sartinah MPd ini, diketahui bahwa minimnya pemahaman guru-guru SLB ini, karena kurangnya informasi dari pihak terkait. 

READ  Festival Keroncong Tingkat Pelajar Pamori Gandeng Akademisi

Oleh karena itu, tim dari Jurusan PLB-FIP Unesa tersebut mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Dalam hal ini yang menjadi sasaran mitra, yaitu SLB Bangun Bangsa yang beralamat di Jalan Oro-oro II/35, Tambaksari, Surabaya.

Menurut Ketua tim Diah Anggraeny mengatakan, bahwa guru-guru di SLB Bangun Bangsa minim informasi dalam menangani anak-anak penyandang disabilitas dengan hambatan motorik.

“Secara otomotis pengetahuan, sikap dan keterampilan guru tentang keseimbangan pada anak dengan hambatan motorik juga kurang, sehingga guru-guru ini perlu adanya dorongan motivasi untuk melatih gerak keseimbangan pada anak dengan hambatan motorik,” kata Diah, Jumat (7/10/2022) malam.

READ  Ubaya Fasilitasi Atlet Wushu Raih Prestasi Diapresiasi KONI Jatim

Dijelaskan Diah melalui pesan voice WhatsApp, timnya sepakat untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru SLB Bangun Bangsa, berupa pelatihan keseimbangan tubuh pada anak dengan hambatan motorik yang telah dilaksanakan pada 22-23 September lalu.

“Pelatihan keseimbangan tubuh pada anak dengan hambatan motorik itu, intinya upaya meningkatkan pemahaman guru dalam membersamai anak-anak dengan hambatan motorik di lingkungan sekolah,” terang Diah.

Pada hari pertama, diberikan materi pembekalan kepada 17 guru di SLB Bangun Bangsa dengan memberikan konsep tentang bagaimana keseimbangan tubuh pada anak. 

“Di hari kedua, guru melakukan demonstrasi atau praktik dengan siswanya. Sehingga kami membekali guru, nantinya bagaimana mereka menerapkan atau melatih siswa-siswinya yang mengalami hambatan motorik,” tuturnya.

READ  PKM Dosen FIP Unesa Berikan Pelatihan Guru Inklusif Madiun

Lebih jauh, Diah mengungkapkan, kalau guru-guru terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan, dan berharap ada pelatihan lagi, bagaimana cara membersamai anak-anak spesial. “Rata-rata usia 12 tahun, umumnya mereka belum bisa jalan. Kalau jalan mungkin agak sulit, akan tetapi bagaimana anak bisa menjaga keseimbangannya untuk duduk dan berdiri,” ungkapnya.

Kemudian, pada tahapan selanjutnya ada tambahan terapi yang melibatkan tenaga ahli fisioterapi. “Untuk kegiatan makan minum ini masih butuh bantuan termasuk komunikasi beberapa anak masih belum mampu bicara,” tambah Diah. 

Memungkasi pembicaraan, Diah kembali menegaskan inti dari pelatihan ini, agar guru lebih terampil membersamai anak-anak untuk merangsang keseimbangan gerak. (red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *