Jpnews.id, SURABAYA – Studi pemerintah, UNICEF, LPEM UI, dan IBP merekomendasikan peningkatan kredibilitas anggaran imunisasi untuk memaksimalkan capaian imunisasi rutin dan lengkap di Provinsi Jawa Timur.
Oleh karena itu, sebuah studi baru telah rilis untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran terkait imunisasi rutin di Jawa Timur, Indonesia.
Hal itu terungkap dalam acara “Diseminasi Penilaian Kredibilitas Anggaran Imunisasi Rutin di Jawa Timur”, Selasa pagi (19/9/2023) kemarin di Hotel JW Marriott Surabaya.
Studi tersebut hasil kolaborasi UNICEF dengan kementerian kesehatan, kementerian keuangan, IBP Indonesia, dan LPEM Universitas Indonesia.
Studi memberikan bukti tentang faktor-faktor keuangan yang berdampak pada pemberian layanan imunisasi rutin.
Dan bertujuan untuk mendorong para pembuat kebijakan dalam mengatasi masalah, juga merangsang diskusi publik. Tentang isu-isu yang berkaitan dengan pendanaan imunisasi dan strategi untuk mencapai target imunisasi rutin.
Studi juga menemukan bahwa pandemi Covid-19 memiliki berdampak signifikan terhadap program imunisasi rutin di Jawa Timur.
Namun, pemerintah telah melakukan berbagai upaya di tahun pandemi untuk mendukung pelaksanaan layanan imunisasi rutin tetap berjalan.
Laporan ini memberikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran terkait imunisasi rutin di Jawa Timur tersebut.
Rekomendasi ini termasuk standarisasi anggaran yang di rinci di tingkat kabupaten dan puskesmas. Lalu, menyederhanakan prosedur pencairan dana dan memprioritaskan imunisasi rutin dalam anggaran nasional.
Selain itu, juga menekankan pentingnya kolaborasi. Dan koordinasi di antara para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa imunisasi rutin menjangkau semua anak. Terlepas dari lokasi atau status sosial ekonomi mereka.
Pemantauan dan evaluasi rutin dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan dalam penyediaan layanan imunisasi. Serta menginformasikan strategi untuk meningkatkan cakupan dan pemerataan imunisasi.
Diseminasi studi ini, juga menampilkan kata sambutan Liendha Anjani Kabiro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes, Yoshimi Nishino Kepala Kebijakan Publik UNICEF Indonesia. Dan Yuna Farhan Country Manager IBP Indonesia.
Dalam sambutannya, Yoshimi Nishino mendorong para pembuat kebijakan untuk mengatasi masalah imunisasi rutin dan mendorong diskusi publik yang lebih luas. Tentang isu-isu yang terkait dengan pembiayaan imunisasi dan strategi untuk mencapai target imunisasi rutin.
Ia menambahkan bahwa studi ini bertujuan untuk memahami sejauh mana tantangan kredibilitas anggaran di tingkat nasional. Dan sub-nasional mempengaruhi pelaksanaan program imunisasi rutin.
Sesi pertama, hadir Dede Krisnadianty dari IBP Indonesia. Ia memaparkan mengenai pentingnya kredibilitas anggaran pemerintah. Dan Khoirunurrofik dari LPEM UI yang menyampaikan hasil temuan dan rekomendasi dari studi.
Selanjutnya, Yuna Farhan dan Dede sepakat menyoroti bahwa peran CSOs dan akademisi dapat memperkaya kajian kredibilitas anggaran di konteks Indonesia.
Sehingga dapat mendorong sinergi para pihak terutama penguatan aspek pengawasan. Dan transparansi dari penggunaan anggaran untuk tata kelola keuangan publik yang lebih baik dan anggaran yang kredibel.
Pada sesi kedua atau sesi diskusi panel telah hadir Dyan Sawitri dari kemenkes. Gito Hartono Koordinator Fungsional Epidemiologi Dinkes Jatim, Atoilah Isfandiari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair. Serta Dakelan Seknas Fitra Jawa Timur.
Pada sesi ini, pesan kunci yang tersampaikan dari para narasumber adalah perlunya penganggaran kolaboratif, yang di butuhkan untuk menjaga kredibilitas pelaksanaan imunisasi rutin.
Studi ini memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan peluang untuk imunisasi rutin di Jawa Timur.
Para pembuat kebijakan, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan. Bahwa semua anak memiliki akses terhadap vaksin dasar yang dapat menjamin tumbuh kembang dan menyelamatkan nyawa mereka di kemudian hari. (har)