SURABAYA (JP) – Belum pernah terbayangkan sebelumnya, korps wasit Askot PSSI Surabaya bisa bertanding persahabatan versus Persebaya All Star.
Ini tersaji dalam Trofeo Unika 2023 yang berlangsung di stadion legendaris G10N Tambaksari Surabaya, Minggu (30/7) malam.
Tiga tim Persebaya All Star, The Legends Football ITATS dan SamRat FC Referee Surabaya turut meramaikan.
Anselmus mewakili tim wasit, atau SamRat mengaku gembira, karena untuk pertama kalinya bertanding melawan legenda Persebaya di ajang Trofeo Unika 2023 ini.
“Dengar kabar Trofeo Unika dengan legenda Persebaya ini, terus terang teman-teman wasit senior sangat senang sekali. Karena pertemuan semacam ini kan baru ini terjadi.”
“Terus terang merasa tersanjung begitu loh bisa trofeo dengan mantan Persebaya, juga dari ITATS. Apalagi tadi, juga ada pak Armuji ikut main. Kita tersanjung dan ikut senang lah rasanya,” aku mantan wasit ISL, yang juga guru olahraga ini.
Namun, SamRat terpaksa main campuran dengan pengurus askot. Pasalnya, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji datang satu jam lebih awal. Sehingga pertandingan maju.
Politisi senior itu memperkuat ITATS menjadi penjaga gawang.
“Malam ini kita bisa ketemu alumni ITATS maupun anak-anak legend-nya Persebaya. Iya kita main sambil olahraga,” tutur Armuji kepada awak media.
Menurut Cak Ji, sapaannya, bahwa sepak bola adalah olahraga yang sudah mendarah daging dan merakyat. “Dan pada malam hari ini kita happy saja, main saja. Kalah menang itu soal nanti,” timpalnya.
Di kesempatan itu, Tatag Triwibowo menyambut baik dan turut senang dengan antusias banyaknya pemain yang datang pada ajang silaturahmi ini.
Terutama adanya alumni senior, juga antusias wali kota dan wawali, juga teman-temannya.
“Kita harapkan dengan kegiatan positif ini Surabaya makin sehat, tambah sehat. Dan kita nyatakan malam ini dengan olahraga aman Surabaya. Sehat intinya itu. Imej ke masyarakat dengan olahraga seperti ini Surabaya lebih aman, lebih bagus dan lebih sehat,” paparnya.
Dijelaskan Tatag, bahwa acara ini berkat kerja sama semuanya. Bagaimana menjaga hubungan baik dengan para legenda sepak bola.
“Jadi kita saling mengerti. Pada waktu kita ajak, oke mau, pada waktu legend-legend Persebaya ada keperluan apa, kita support, saya sendiri support. Makanya kita saling support. Selama positif mereka pasti support lah,” jelasnya.
Berikutnya Tatag juga menjadwalkan dengan skuad Deltras Sidoarjo bersama Amir Burhanuddin (Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim).
“Acara semacam ini nanti kita jadwalkan juga (legenda Deltras) sama legend Persebaya, sama kita (ITATS),” terangnya.
Sementara itu, Hadiyono Ketua The Legends Football ITATS menyampaikan terima kasih kepada wawali yang sudah berkenan hadir.
“Mulai 1994 kami sudah mengadakan beberapa pertandingan. Pelatihnya pak Totok Risantono. Dan perkembangannya, juga sudah menjalani tur seperti ke Magetan dan daerah lainnya di Jawa Timur,” ungkapnya.
Hadiyono menambahkan, bahwa malam ini (Trofeo Unika) suatu hal luar biasa. Karena telah mempertemukan dalam bentuk silaturahmi The Legends dengan para legenda Persebaya, juga tim sepak bola Wasit Askot PSSI Surabaya.
“Kami sampaikan banyak terima kasih atas suasana yang begitu meriah, yang begitu baik untuk pertandingan malam hari ini. Harapan kami bisa eksis, kembali bermain dan bertanding pada ajang trofeo berikutnya yang lebih meriah, lebih menggemparkan dan mengesankan bagi kita semua,” ucapnya.
Pria yang hadir langsung dari Lamongan ini mengingatkan rekan-rekannya, tujuan pertandingan untuk mempererat tali silaturahmi. Kalah menang bukan utama.
“Sebab, alhamdulillah pasangan orang nomor satu di Kota Pahlawan ini merupakan lulusan ITATS,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta teman-teman khususnya yang ada di Surabaya untuk mendukung kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota.
Tak lupa, Hadiyono juga mengapresiasi Unika, yang telah menginisiasi acara ini dengan sangat baik, luar biasa.
“Karena pak Tatag juga alumni ITATS. Ke depannya kami harap teman-teman bisa mendukung program-program Unika terutama dalam membina persepakbolaan di Surabaya makin sukses, makin berhasil,” katanya.
Para pemain ITATS sendiri, mereka antusias datang tidak hanya dari Surabaya, tetapi juga Malang, Gresik, Lamongan, Tuban, dan sebagainya.
“Ini kita apresiasi, semoga untuk laga berikutnya teman-teman lebih guyup,” tukas Hadiyono.
Terpisah, peraih emas Sea Games 1991 Manila Yusuf Ekodono turut menghaturkan ucapan terima kasih sudah, karena telah diundang bermain trofeo bersama teman-teman dari ITATS dan wasit-wasit dari Askot Surabaya.
“Setidaknya panitia Unika yang mengundang. Kami berterima kasih khususnya pak Tatag, terima kasih. Teman-teman sudah diundang untuk bermain bersama-sama. Pertandingan malam hari ini memang satu, untuk silaturahmi teman-teman Persebaya sendiri. Juga dari ITATS maupun Unika dan wasit askot,” ujarnya.
Diakui, kalau rekan-rekannya sesama legenda, sangat antusias menyambut laga malam ini.
“Pertama saya share, japri, antusias sekali untuk hadir pada pertandingan trofeo malam ini. Karena jarang ketemu. Paling tidak, ini momentum silaturahmi untuk teman-teman juga,” tuturnya.
Namun, Yusuf berharap, agar Unika pada pertandingan silaturahmi seperti ini, juga bisa mengulangi lagi dengan teman-teman yang lain, tidak hanya Persebaya.
“Supaya tetap terjalin persahabatan, kerukunan para pecinta sepak bola khususnya Surabaya,” pungkasnya.
Pada laga trofeo ini, Persebaya keluar sebagai pemenang dengan kemenangan 2-1 atas ITATS, dan mengalahkan 3-1 SamRat FC. Sedangkan tuan rumah di posisi buncit usai kalah 0-2 dari tim wasit. (har)