SURABAYA (JPNews.id) – Wali Kota Eri Cahyadi mengukuhkan anggota TPPS kecamatan dan kelurahan, Kamis (27/4/2023) di Convention Hall, Jl Arif Rahman Hakim, Surabaya.
Pengukuhan anggota TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) tertuang dalam SK Wali Kota Nomor 100.3.3/62/436.1.2/2023 tanggal 27 April 2023.
Terdapat 11 orang yang dikukuhkan, yakni Sekda M Ikhsan, Camat Genteng, Gayungan, Kenjeran, Rungkut dan Lakarsantri.
Kemudian Ketua TP PKK Kelurahan Kapasari, Dukuh Menanggal, Sidotopo Wetan, Medokan Ayu dan Bangkingan.
Usai pengukuhan, Eri Cahyadi berpesan, agar mengupayakan Surabaya zero stunting. Juga memberikan pendampingan balita stunting yang memiliki komorbid.
“Bersama semuanya mulai kader PKK, stakeholder baik dari perguruan tinggi dan perusahaan itu juga menjadi bagian dari tim penurunan stunting.”
“Kemarin 25,8 menjadi 4,8 persen, itu stunting yang tidak ada komorbidnya. Nah, sekarang kita fokuskan yang ada komorbidnya,” pesan Eri Cahyadi.
Pelaksanaan pengukuhan anggota TPPS tahun 2023 tersebut bersamaan dengan acara Rembuk Stunting.
“Target kami yang komorbid menjadi satu persen tahun ini, kalau non komorbid targetnya ke depan nol persen,” kata Wali Kota Eri.
Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Pudjiastuti, juga Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur Syamsul Arif.
Tak ketinggalan, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, serta Koordinator Konsorsium Perguruan Tinggi Jawa Timur Sri Sumarmi.
Pada 2020 angka stunting di Surabaya tercatat 12.788 kasus. Kemudian berhasil menekannya menjadi 980 kasus di akhir 2022 lalu.
Sedangkan pada tanggal 27 April 2023 tercatat 720 kasus balita stunting.
“Target kita di akhir 2023 nanti menjadi 100 kasus. Artinya, anggota TPPS yang dikukuhkan tadi melakukan percepatan ini,” ujar Eri.
Sementara Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya Ida Widayati menyampaikan, pemkot terus menggelar kegiatan Rembuk Stunting sampai kasus stunting mencapai target zero.
“Upaya pemkot menekan stunting dengan berbagai cara, bersama perguruan tinggi hingga perusahaan.”
“Mulai dari menggerakkan orang tua asuh stunting, Rembuk Stunting di tingkat kecamatan dan sebagainya,” pungkas Ida Widayati. (red)