[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Tak Punya Skill, Jangan Urbanisasi ke Surabaya!

URBANISASI: Gerbang masuk ke Kota Surabaya tampak dari udara di atas bundaran Waru. (JP/IST)

SURABAYA (JPNews.id) – Sebagai kota besar kedua di Indonesia, Surabaya menjadi salah satu tujuan urbanisasi masyarakat dari daerah. Mereka datang memiliki beragam maksud dan tujuan. Ada yang bertujuan untuk mengenyam pendidikan, berobat di rumah sakit hingga mencari lapangan pekerjaan.

Kepala Disperinaker Kota Surabaya Achmad Zaini mengatakan, bahwa fenomena urbanisasi pasca lebaran biasa terjadi untuk mencari kerja.

Namun demikian, ia juga mengimbau kepada warga yang tidak memiliki keterampilan supaya tidak datang mencari kerja di Surabaya.

“Mencari pekerjaan dan tenaga kerja di Surabaya apa saja ada, lowongan juga tersedia. Tapi saya mengimbau (warga Surabaya) jangan membawa saudaranya dari desa, apalagi kalau tidak cakap dan terampil bisa kalah dengan warga Surabaya,” kata Achmad Zaini, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Zaini, sebetulnya lowongan pekerjaan atau peluang usaha itu tak hanya ada di kota besar seperti Surabaya. Namun di daerah asal warga tersebut tinggal, sebenarnya juga banyak tersedia.

READ  Surabaya juga Siapkan Skema Parkir Voucher dan Langganan

“Saya mengimbau jangan membawa (saudaranya) dari desa, karena di tempat asal sebetulnya masih banyak peluang, pasti ada peluang,” pesan dia.

Zaini membeberkan, bahwa di Kota Surabaya terdapat dua kesempatan kerja. Kedua kesempatan itu adalah peluang usaha dan lapangan kerja.

Peluang usaha itu seperti di antaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggencarkan melalui program padat karya.

“Kalau usaha seperti yang melakukan pemkot dan meneladani Pak Wali Kota, ada padat karya. Usahanya banyak, ada laundry, cuci mobil, jahit dan sebagainya. Tapi jangan salah kalau (saudara) yang dibawa dari desa bisa jadi belum terampil, karena warga Surabaya sudah dilatih dengan terampil,” ujarnya.

Selain peluang usaha, Zaini menyebut, kesempatan kerja di Kota Surabaya juga terbuka lebar. Bahkan, perusahaan yang tersedia di Surabaya jumlahnya mencapai 10 ribu lebih.

READ  Pemkot Surabaya Upayakan UMKM Mamin Miliki Sertifikasi Halal

Ribuan perusahaan itu pun menawarkan beragam jenis pekerjaan, mulai dari human resource development (HRD), tekstil hingga untuk pekerja kasar.

“Itu semua sudah kita siapkan khusus Arek Suroboyo. Kemudian kita sudah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2023, bahwa perusahan di Surabaya sudah mengunci memprioritaskan warga Surabaya khususnya warga sekitar,” jelasnya.

Untuk bisa bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang tertentu, pastinya membutuhkan keterampilan dan keahlian. Makanya, pemkot menyiapkan pelatihan kerja sesuai bakat dan minat warga Kota Surabaya.

Dan bahkan, Disperinaker telah menyediakan ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) sebuah aplikasi berbasis website link and match yang mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang mencari karyawan.

“Penduduk Surabaya sudah siap, ada ASSIK. Artinya melatih arek Surabaya sesuai keahlian dan minatnya. Seperti anak itu keahliannya ngelas, jangan melatih administrasi, maka minatnya apa, latih sesuai minat dan carikan pekerjaan,” katanya.

Menurut dia, pemkot telah memberikan pembekalan keterampilan dan keahlian kepada warganya, tentu akan lebih menyulitkan masyarakat dari daerah yang ingin mencari kerja di Surabaya.

READ  Motivasi Calon Mahasiswa Disabilitas Tembus Bangku Kuliah

Oleh sebabnya, ia mengimbau kepada warga di daerah agar tidak datang mencari kerja ke Surabaya apabila tak memiliki keahlian.

“Mal semuanya juga sudah MoU (Memorandum Of Understanding) dengan kita (pemkot), bahwa minimal 50 persen (pekerja) itu warga Surabaya termasuk tenant dan hotel. Kemudian di hotel juga, sandal di hotel yang garap (kerjakan) anak Surabaya, termasuk sepatu, handuk, laundry,” paparnya.

Oleh karenanya, Zaini kembali mengingatkan kepada warga dari daerah yang tak memiliki keterampilan kerja, agar tidak datang ke Kota Surabaya.

Apalagi, warga Kota Surabaya sendiri telah mendapat bekal keterampilan oleh pemkot dan siap untuk bekerja.

“Kalau tidak ada keterampilan jangan berani masuk Surabaya, karena Arek Surabaya sudah siap kerja. Di wilayah panjenengan (anda) pasti ada pekerjaan yang belum terkelola, yang insyaallah akan menghasilkan finansial yang mencukupi anda dan keluarga,” pungkasnya. (har)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *