[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Staf Ahli Buka Kegiatan Pemberian Makanan Bagi Balita Gizi Buruk di Kota Bima

Staf Ahli
STUNTING: Staf Ahli Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM Kota Bima, H Sukarno SH memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak gizi kurang. (Foto: JP/Diskominfotik)

KOTA BIMA (JP) – Staf Ahli Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM H Sukarno SH membuka kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang, gizi buruk/ stunting, Jumat (12/1/2024).

Pemberian makanan tambahan sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kota Bima.

Dalam kesempatan tersebut staf ahli di dampingi oleh kepala perangkat daerah, camat beserta lurah yang menerima undangan. Serta kepala puskesmas se-Kota Bima.

Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor dinas kesehatan tersebut di hadiri ibu dan balita penerima bantuan makanan. Dengan tujuan menciptakan kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu tentang pentingnya peran mereka untuk mendukung pertumbuhan anak-anak dalam memberikan makanan yang bergizi.

READ  Pemkot Surabaya Gandeng Kepolisian Siap Awasi Peredaran Obat Sirup Terlarang

Dalam hal ini pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan Kota Bima mengambil langkah cepat untuk meluncurkan program pemberian makanan tambahan. Khusus untuk balita yang mengalami masalah gizi.

H Sukarno dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu tugas penting dari Pj Wali Kota Bima adalah pencegahan stunting.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah menaruh perhatian yang tinggi terhadap penurunan stunting.

“Penurunan stunting menjadi program nasional untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045. Dan untuk Kota Bima sudah terdata sebanyak 34 orang balita yang mengalami stunting.”

“Hal ini menjadi kewajiban kami sebagai pemerintah dalam mengatensi masalah penurunan stunting tersebut,” ucap Sukarno.

READ  Pneumonia Misterius, Ini Langkah Antisipasi Pemkot Surabaya

Di samping itu, ia berharap agar dinas kesehatan memiliki timeline dalam menangani permasalahan stunting yang ada di Kota Bima. Sehingga target untuk menyelesaikan stunting selama 90 hari dapat terselesaikan.

“Saya meyakini bahwa dinas kesehatan sudah punya timeline untuk menangani kasus stunting ini. Sehingga kerja kita benar-benar fokus dan optimal sesuai dengan SOP,” terangnya.

Sukarno berpesan agar masalah stunting ini tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tapi juga menjadi kewajiban masyarakat bersama.

“Pesan saya untuk kita semua agar sama-sama berkolaborasi dalam mencegah stunting ini. Bukan hanya menjadi kewajiban dinas kesehatan, puskesmas dan lurah-lurah, tapi menjadi kewajiban kita bersama.”

READ  Penerimaan Siswa ABK di SD-SMP Surabaya Lewat Jalur Afirmasi

“Jika tetangga ibu-ibu yang anaknya menderita stunting segera laporkan ke lurah masing-masing, agar dari pihak lurah bisa berkoordinasi dengan dinas kesehatan, itu bisa menjadi salah satu langkah kecil kita dalam membantu pencegahan stunting,” ucapnya.

Di akhir acara, Sukarno mengucapkan terima kasih atas dedikasi dinas kesehatan dan seluruh puskesmas di Kota Bima yang telah mendukung program penurunan stunting. (*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *