SURABAYA (Jpnews.id) – Unika Bajul Ijo keluar sebagai runner-up Liga Surabaya U-12 musim 2024, Minggu (2/6) sore di Lapangan Desa Pabean Sidoarjo. Di final kalah tipis 0-1 dari Kelud FC Sukodono.
Gol satu-satunya Kelud itu cukup menyakitkan. Sebab, terjadi di menit-menit akhir babak kedua, lewat free kick Ikbal. Bola hasil tendangan bebas itu bersarang ke gawang setelah menyentuh pemain Unika (bunuh diri,red) hingga sedikit mengecoh kiper.
Andi Purnomo (50) selaku pelatih kepala mengaku bersyukur atas capaian anak asuhnya. “Alhamdulillah Unika Bajul Ijo U-12, sempat awal-awal tertatih-tatih. Namun berkat kerja keras dan kekompakan anak-anak, bisa maju ke babak delapan besar,” ucapnya.
Dan hari ini, lanjut Coach Andik, sapaan lekatnya, bahwa skuatnya sukses masuk final dan menjadi runner-up, atau juara dua.
“Final berjalan alot, ada dua hingga tiga kesempatan, tetapi gagal membuahkan gol. Kemudian, ada sedikit kesalahan dari pemain kita. Sehingga menyebabkan terjadinya gol bunuh diri,” terang Andik.
Ditemui di depot seberang RSUD dr Soetomo, Surabaya, Andik mengungkapkan, bahwa untuk persiapan hingga final, membutuhkan kekompakan semua elemen dalam meraih hasil yang terbaik.
“Harapan ke depannya, Unika Bajul Ijo ini, untuk lebih mempersiapkan tim melakukan persiapan Piala Soeratin U-13,” timpalnya.
Dalam kesempatan itu, Asisten Pelatih, Oetoyo (67), menyebut bahwa skuat Unika Bajul Ijo sempat membuat iri tim lain. “Karena punya dianggap komposisi materi pemain bagus-bagus. Bahkan, sebagian memprediksi bakal juara,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, bahwa mulai babak delapan besar. Nanti ada pemantauan tim U-12 Persebaya progres turnamen di Bali.
Saya sempat awal-awal dapat panggilan dari pengurus tadi, untuk menerima kesempatan menangani Persebaya U-12. “Saya siap saja. Untuk tim bagus, ada Kelud, Aulady dan Al Rayyan. IM mungkin ada tiga pemain potensial,” jelasnya.
Menurutnya, kelemahan di final posisi tengah. Akhirnya, membuat blunder dan bunuh diri menit terakhir. “Andai draw, itungan saya bisa menang. Kurang beruntung saja. Nasib saja. Apalagi, main hanya 2×12 menit. Sempat usul ada penambahan waktu karena final. Namun, tidak dikabulkan panitia,” beber Oetoyo.
Ia berharap, untuk tim Unika Bajul Ijo ini, sebab konon, juga mendapat undangan turnamen di Bali. “Tetapi, saya kembalikan ke Pak Manajer. Karena, kalau tidak, ya mungkin ada 6-8 pemain Unika Bajul Ijo berkesempatan memperkuat Persebaya di turnamen tersebut,” ungkapnya.
Di bagian lain, Rendy Pradana (33) orang tua, bahwa anaknya main gelandang. “Alhamdulillah anak-anak kerja sama tim, support wali murid kompak selalu. Anak SSB asal Gresik, domisili Surabaya.”
“Senang anak bisa memperkuat Unika Bajul Ijo, terutama support dari Bapak Tatag (manajer,red). Lalu, ada duet pelatih Pak Andik dan Pak Toyo,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap, agar tim Unika Bajul Ijo ini terus maju dan berkembang, meraih juara-juara berikutnya. “Terus melahirkan bibit pemain nasional ke depannya,” harapnya.
Di kesempatan itu, M Albiansyah Pratama (10), berposisi striker, mengaku senang bisa masuk tim Unika Bajul Ijo dan bangga. “Teman-teman kompak,” katanya.
Selain itu, Albi, bercerita setelah memperkuat tim Unika Bajul Ijo, ingin bisa terus berkembang, meraih juara satu. Dan, ingin mengikuti jejak pemain sebelumnya, yang bisa masuk Persebaya maupun Timnas.
“Seperti kakak-kakak Unika Bajul Ijo sebelumnya, berhasil menembus tim Persebaya dan Timnas,” tegas pemain yang mengidolakan Ramadhan Sananta ini.
Sementara itu, Tatag Triwibowo, selaku Manajer tim, menyambut gembira torehan prestasi ini sebagai tim debutan di Liga Surabaya.
“Saya ucapkan selamat kepada anak-anak U-12 Unika Bajul Ijo, setidaknya meraih juara dua, atau runner-up. Menyisihkan klub-klub besar kayak tim IM, juga tim bagus lainnya. Yang mana Coach Toyo, alumni IM, Pak Andik juga pelatih lama yang bagus.”
“Bisa membawa anak-anak meraih juara kedua. Nanti, ada hadiah kecil-kecilan lah dari kita. Harapan selanjutnya, agar tim Unika Bajul Ijo persiapan Piala Soeratin U-13 dan U-15,” tandas Direktur Auto Unika Mekanik ini.
Terpisah, Inge Umbara, ofisial tim Kelud FC, turut memberikan support Unika Bajul Ijo.
“Tetap semangat semoga ke depannya lebih baik lagi. Tadi semangatnya sudah sangat luar biasa. Anak-anak hebat Unika Bajul ijo, anak-anak yang pantang menyerah, keren,” jelasnya.
Perlu diketahui, bahwa di babak delapan besar, Unika Bajul Ijo menang adu penalti 3-1 atas IM, yang favorit juara. Lalu, kembali menang tos-tosan dari Aulady, dengan skor 3-1 kembali.
Dan sumber panitia, Erni Johan, membeberkan hasil kompetisi, bahwa juara satu Kelud FC, kemudian runner-up Unika Bajul Ijo. Berikutnya, Al Rayyan juara tiga, dan Aulady di posisi keempat.
Usai meraih juara kedua, baik pemain, pelatih hingga orang tua murid, langsung menerima jamuan manajer tim di depot tersebut.
Selain sambutan, dan ramah-tamah, di tempat ini, juga para pemain menerima bonus Rp2,5 juta dari manajer. Hal ini, spontan mendapat sambutan luar biasa dari pemain dan orang tua. (har)