SURABAYA (JPNews.id) – Paguyuban legenda sepak bola dengan fasilitas dari Pemprov Jatim melalui dispora menggelar laga amal Charity Game in Memoriam Rudy William Keltjes, Kamis (21/11) malam 18.00 WIB di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.
Insan sepak bola Jawa Timur menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap keluarga mendiang Rudy William Keltjes. Legenda Persebaya, Niac Mitra dan pesepak bola nasional ini, meninggal dunia pada 22 Oktober kemarin.
Hadir para legenda timnas, Persebaya dan Niac Mitra baik yang pernah satu tim dengan Rudy W Keltjes semasa bermainmaupun para juniornya. Di antaranya Ferril Raymond Hattu, Samsul Arifin, Fredy Muli, Muhammad Zein Alhadad, Hadi Ismanto. Kemudian Bejo Sugiantoro, Anang Maruf, Uston Nawawi, Reinold Pieters hingga Nugroho Mardianto.
Tampak juga di pinggir lapangan, ada M Basri, Wayan Diana, Riono Asnan, Joko Malis dan Totok Risantono. Serta masih banyak lagi.
Perhatian besar juga hadir dari unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Adhy Karyono hadir langsung beserta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim.
Di luar itu, sejumlah tokoh juga datang, yakni Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, lalu Anggota DPR RI yang pernah menjadi Manajer Persebaya, Indah Kurnia. Termasuk mantan Kapten Timnas Indonesia yang tahun ini, sukses membawa Tim Sepak Bola Jatim meraih medali emas PON 2024, yakni Fakhri Husaini.
Singkat cerita, jadilah stadion legendaris G10N yang pernah bikin keheranan striker fenomenal asal Brasil Ronaldo Nazario. Karena adanya pepohonan di tribun penonton ini, menjadi panggung mengenang Rudy W Keltjes.
Mewakili skuad legend, Ferril Raymond Hattu dalam sambutannya, menyebut sangat kehilangan dengan berpulangnya Rudy W Keltjes. “Kami kehilangan karena dedikasi beliau yang besar untuk sepak bola Jatim,” ujar Ferril.
Ia bersama legenda lainnya mengaku sangat menghormati almarhum berkat dedikasi dan integritas untuk sepak bola khususnya bagi Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia. Ungkap mantan Kapten Timnas Indonesia saat meraih medali emas di SEA Games 1991 ini.
Sementara Pj Gubernur Adhy Karyono sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Atas nama Pemprov Jatim kami mengapresiasi acara charity game untuk mengenang legenda sepak bola kita. Ini sesuatu yang positif dan sangat berharga. Kami juga berbelasungkawa atas meninggalnya legenda Rudy W Keltjes,” ujar Adhy Karyono.
Adhy menekankan agar kita jangan melupakan sejarah. Bahwa, Jawa Timur sejak dulu merupakan barometer sepak bola nasional dan gudangnya pesepak bola handal. “Jas Merah, jangan melupakan sejarah. Kami merasa beliau orang yang sangat terhormat karena berjasa membawa nama Jawa Timur dalam sepak bola nasional,” imbuhnya.
Tak hanya retorika, Adhy Karyono juga ikut menunjukkan kepeduliannya dengan ikut berdonasi untuk keluarga mendiang. “Ini saya ajak Kepala OPD (ikut berdonasi, red) dan masuk Rp50 juta. Lalu dari Bank Jatim Rp25 juta. Ini merupakan kepedulian kami, meski tidak sebanding dengan jasa beliau terhadap sepak bola,” ucap Adhy.
Sementara donasi dari Family Football yang dihimpun oleh Asprov PSSI Jatim melalui rekening Sekjen Dyan Puspito Rini terkumpul Rp75 juta. Ini termasuk dari kas Waras (Wartawan Asli) FC. Selanjutnya, putra almarhum, Stefan Keltjes selaku perwakilan dari keluarga Rudy W Keltjes menerima hasil donasi tersebut.
Dalam event itu, juga bertanding charity game antara tim legenda melawan tim Waras FC yang berlangsung menarik.
Di babak pertama, tim legend di bawah komando Mamak, sapaan M Zein Alhadad dan Waras FC dengan Kapten Sidiq ‘Alonso’ Prasetyo bermain terbuka dan jual beli serangan. Waras FC unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Arif ‘Keceng’ Ardiyanto meneruskan assist dari Kiki Juanda.
Beberapa menit kemudian, tim legend mendapatkan penalti setelah pelanggaran oleh Kiki Juanda di kotak penalti. Mamak maju sebagai penendang. Namun sayang tendangannya ke pojok kanan mampu ditepis Kiper Waras FC, Tunggal Teja Asmara, yang tampil bak David Seaman, Kiper Legendaris Timnas Inggris. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Waras FC 1-0.
Di babak kedua, tim legend tak mau kalah, dengan menurunkan pemain-pemain lebih muda usia alm. Hasilnya, terus membombardir pertahanan Waras FC. Terlebih dengan masuknya tenaga baru, seperti Bejo, Jatmiko dan Anang Maruf.
Tim Legend akhirnya sukses mencetak gol balasan. Bahkan, beberapa kali menciptakan shooting ke gawang tim yang latihan rutin Sabtu pagi di Lapangan Jati Sidoarjo ini. Namun, Rico Kiper pengganti Waras FC juga tampil apik di babak kedua. Dan hingga pertandingan berakhir, skor pertandingan berakhir imbang 1-1. (*/har)