JPNews.id – Pertandingan sepak bola Trofeo PSG Fun Games 2022 secara resmi telah dimulai, Minggu (30/10) pagi di Lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Tiga peserta ambil bagian, yakni tim De Rossi & Friends, Fakultas Hukum UPN Veteran Jatim dan Suryanaga U17 Soeratin.
Meski dikemas sederhana, jalannya pertandingan berlangsung cukup menarik. Pasalnya, timnya De Rossi diperkuat rekan sejawat yang bermain di sejumlah klub internal Liga Persebaya bahkan sebagian alumni Bhayangkara EPA U16 dan Persebaya U15 ditambah teman-teman sekolah SMA 17 Surabaya beserta alumni SMP 35, juga teman bermain asal SSB lokal seputaran Medokan Ayu dan Rungkut.
Kemudian, tim FH UPN tak kalah moncernya. Meski relatif pemainnya anak-anak UKM futsal kampus, namun terlihat juga terlibat dalam pertandingan sejumlah pemain yang masih aktif bermain di Liga Persebaya teman-teman dari kakak kandung De Rossi yang akrab disapa De Simic.
Tentu saja peserta terakhir yang sedang panas-panasnya melakukan persiapan ajang Soeratin U17 regional Jawa Timur, yaitu tim legendaris Suryanaga yang hadir dengan kekuatan penuh. Dibandingkan dua peserta lainnya, tim besutan Coach Azis ini membawa skuat paling lengkap sehingga amat leluasa dalam melakukan rotasi pemain.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga performa para pemain muda di tengah-tengah mandeknya kompetisi profesional Liga Indonesia imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang awal Oktober lalu yang memakan ratusan korban meninggal dunia. Kenyataannya, meski hanya Liga 1 dan Liga 2 yang dihentikan, tetapi kompetisi turunannya ikut-ikutan macet.
“Pertandingan ini sebagai wujud keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap karier para pemain muda. Karena, dampak kompetisi resmi yang tidak konsisten itu sangat merugikan. Sementara orang tua anak-anak ini sudah meluangkan waktu dan materi yang tidak sedikit bertahun-tahun sejak SSB, tapi lagi-lagi kompetisi sebagai wadah pembinaan berhenti,” kata Harun Effendy, selaku inisiator pertandingan.
Menurutnya, semestinya PSSI selaku operator kompetisi sudah mulai memikirkan untuk membuat sistem, apalagi ke depannya terjadi situasi yang sama, sehingga tidak berlarut-larut tidak adanya pertandingan resmi.
“Kompetisi kita pernah macet karena kisruh kepemimpinan, terus pandemi dan kini imbas tragedi, tentu saja regenerasi pemain juga kena imbas. Tak sedikit pemain bertalenta terpaksa banting setir,” timpal Harun.
Tentunya, sambung pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan terselenggaranya pertandingan ini.
“Yang pertama saya sampaikan terima kasih kepada manajemen kampus Poltekpel yang berkenan menyediakan aset lapangannya, sebab di Gununganyar ini belum ada fasum lapangan di tengah gencarnya pembangunan, padahal olahraga itu penting buat pembinaan mental generasi muda, juga ajang berkumpul warga,” tuturnya.
Kedua, apresiasi juga diberikan kepada pimpinan perusahaan otomotif Auto Unika Mekanik, yang konsisten turut membina sepak bola usia muda dengan bendera Unika Bajul Ijo, di mana sudah banyak pemain binaan yang karier sepak bolanya tersebar hingga level nasional.
“Pak Tatag Triwibowo Direktur Unika sangat peduli dengan pembinaan sepak bola anak-anak, terutama saat pandemi latihan terus digelar dengan aturan protokol kesehatan. Tidak memikirkan keuntungan pribadi, sejumlah prestasi akhirnya diraih pada ajang-ajang tarkam di daerah pelosok,” ungkap Harun.
Dukungan selanjutnya juga diberikan oleh perusahaan investasi ABIBI Grup di sektor proyek toko sembako. “Perusahaan ini telah berpartisipasi dalam ajang-ajang besar sepak bola di kelompok umur. Bergerak di bidang investasi riil pembangunan sejumlah proyek menarik. Pemiliknya mengajak investor dengan modal kecil dan sistem bagi hasil cepat, daripada pasif di bank,” ucapnya.
Tak kalah, perhatian juga diberikan Ibu Iis Hendro Gunawan Ketua GOW Kota Surabaya yang memberikan trofi, atribut kaos, juga dua dos snack yang berisi wafer berukuran besar. “Para pemain begitu bahagia diberikan kaos dan makan lantaran sangat jarang ada turnamen seperti ini,” ujar Harun.
Terakhir support juga diberikan salah seorang agen kue basah Bapak Antok yang memberikan kue buat panitia dan peserta. Lalu TPQ Syekh Maulana Malik Ibrahim dengan dukungan air mineral. “Pak Antok ini juga donatur TPQ ini berupa kue dan air mineral untuk santri jamaah. Sekali lagi, kami sangat mengapresiasi kolaborasi baik ini untuk pembinaan generasi muda,” tandas Harun.
Ajang ini sekaligus pembukaan tim sepak bola lokal PSG Gununganyar yang diperuntukkan kepada warga sekitar maupun lainnya yang ingin bermain sepak bola setiap hari Minggu pagi mulai kelompok umur hingga dewasa. “Buat adik-adik maupun warga, bisa hadir di lapangan Minggu pagi,” pungkasnya. (red)