SIDOARJO (jpnews.id) – Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo diperingati setiap 31 Januari. Mengusung motto “Bersih Hatinya”, tahun ini, kabupaten berlogo udang dan bandeng bermotto ini genap berusia 164 tahun. Sejumlah agenda digelar untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-164 Kabupaten Sidoarjo (Harjasda).
Kepala KB-TK Al Muslim, Siti Aminah mewakili sekolah turut merayakan Harjasda selama tiga minggu. Hal ini sebagai wujud rasa bangga menjadi warga Sidoarjo.
Kegiatan ini diikuti oleh 120 siswa dan guru, yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalis dan bangga akan produk asli Sidoarjo, baik makanan khas, pakaian khas, budaya, dan destinasi wisata yang tak kalah menarik dengan yang lain.
Rangkaian kegiatan diawali dengan mengenal berbagai budaya kearifan lokal yang ada di Sidoarjo, yaitu mengenal budaya seni tari, destinasi wisata, pakaian, dan makanan khas Sidoarjo. Salah satunya telur asin.
Kelompok TK A praktik membuat telur asin menggunakan media batu bata, abu gosok, dan garam, yang dilaksanakan, Rabu (18/1/2023) lalu. Sedang kelompok TK B, praktik membuat batik eco-print dengan teknik pounding, yang dilaksanakan, Selasa (24/1) lalu.
Tak hanya itu, seluruh siswa KB-TK juga melakukan latihan tarian khas Sidoarjo, yakni tari Bandeng Nener.
Puncak Harjasda, Selasa (31/1) diselenggarakan kegiatan, antara lain upacara bendera dengan memakai kostum Guk dan Yuk. Dilanjutkan menari secara kolosal tari Bandeng Nener di lapangan.
Keseruan selanjutnya menulis dan mengungkapkan harapan terhadap Kabupaten Sidoarjo, antara lain Sidoarjo tidak macet, Sidoarjo aman, Sidoarjo banyak mainan, dll.
Selanjutnya, merasakan makanan khas Sidoarjo, diantaranya telur asin, bandeng presto, otak-otak bandeng, tahu petis, kupang, sate kerang, udang, kerupuk, dan kue lumpur lapindonya yang sangat legendaris.
Alra, siswa TK B mengatakan. “Kerangnya enak dan gurih,” katanya. “Otak-otak bandeng enak dan mantab,” timpal Nawa, siswa TK B, dan Izzah juga mengutarakan, kalau kupangnya juga enak dan mantab.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan semoga berkesan bagi siswa, serta memberikan dampak yang diharapkan, yaitu siswa dapat menjadi duta kecil yang mampu melestarikan budaya dan destinasi wisata Sidoarjo secara luas,” ucap Siti Aminah. (*/cha/red)