JPNEWS.id, SURABAYA – PBNU dalam rangka menjelang peringatan 1 abad, membuat program peningkatan profesionalitas warga Nahdliyyin, salah satunya di bidang olahraga.
Dalam olahraga ini akan melibatkan 3 institusi, yakni pelajar atau tingkat sekolah, kemudian santri di tingkat pesantren, dan tingkat mahasiswa perguruan tinggi.
“Semuanya akan dipertemukan suatu kegiatan di Surakarta (Solo), tanggal 21 Januari 2023 sampai sepekan, nantinya mereka akan melakukan kegiatan di sana secara keseluruhan,” ujar KH Sunan Fanani, Senin (28/11/2022) siang 13.00 WIB.
Ditemui di sela-sela dia mengajar di Kampus B Unair, Cak Sunan, sapaan lekatnya, mengungkapkan untuk olahraga ada sepak bola, voli, badminton dan pencak silat. Kemudian yang seni ada lomba gerak jalan, baca Kitab (Kuning) dan hafalan Kitab Alfiyah.
“Masing-masing cabang akan diikuti oleh kontingen seluruh Indonesia, khusus Jawa Timur diberikan kewenangan untuk membuat dua tim di masing-masing cabang yang dilombakan.”
“Jadi nanti ada Jatim 1 dan Jatim 2,” ungkap penanggung jawab tingkat pelajar kontingen PWNU Jatim ini.
Khususnya tingkat pelajar, sambung Cak Sunan, pihaknya telah menyiapkan seleksi, yang pertama administrasi dibuka hingga 30 November ini.
“Setelah itu dilakukan seleksi skill, kemampuan, sampai nanti dikumpulkan, mereka yang lolos pada tahap berikutnya, sebelum diumumkan sebagai calon atlet kontingen Jawa Timur,” tuturnya.
Pria yang juga Sekertaris LP Ma’arif NU Jawa Timur ini secara keseluruhan menangani di tingkat pelajar seluruh cabang yang dipertandingkan. “Ketentuan utama di tingkat pelajar, yaitu 2 hal, pertama mereka berasal dari sekolah di lingkungan NU atau sekolah Ma’arif,” katanya.
Lanjut Cak Sunan, yang kedua, dari kalangan masyarakat/warga Nahdliyyin yang memiliki prestasi, dan mengantongi bukti kepemilikan administrasi organisasi-organisasi NU, baik lembaga maupun badan otonom.
“Misalnya, ada siswa berprestasi, dan dia pernah mendapatkan juara di tingkat kabupaten/kota, tetapi dia memiliki latar belakang sebagai aktifis NU, yang bisa dibuktikan dengan surat atau kartu anggota,” terangnya.
Nantinya, lanjut Cak Sunan, mereka akan kita pertemukan dengan peserta seleksi lainnya se Jawa Timur. “Usia di ketentuan panpel disebutkan, kelas 11 dan 12 tingkat SLTA, kira-kira tahun kelahirannya 2005/2006,” bebernya.
Oleh karena itu, registrasi siswa akan dilihat pada nomor induk siswa di kemenag maupun kemendikbud, maka pelajar itu harus betul-betul memiliki database yang ada di kemendikbud maupun kemenag.
“Kalau mereka betul-betul memiliki ketentuan dari persyaratan, kami persilahkan untuk mengikuti pendaftaran.”
“Jadi kalau hari ini, mereka (peserta) memiliki surat keterangan yang membuktikan, kalau mereka adalah warga Nahdliyyin, kartu anggota atau identitas sebagai warga NU, kami persilahkan,” pungkas Cak Sunan.
Diketahui, untuk sepak bola bisa registrasi melalui laman . Kemudian voli, , lalu bulutangkis , dan pencak silat . (har)