[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Public Expose Tranformasi Digital Rumah Zakat 25 Tahun Jawab Kepercayaan Mitra dan Donatur

RUMAH ZAKAT: Branch Manager Jatim Adam Al Hakim (kiri) dan Chief Program Muhammad Sobirin (kelima dari kiri). (JP/HALALFEST)

SURABAYA (JPNews.id) – Genap berusia 25 tahun, Rumah Zakat telah berhasil membuktikan, bahwa kini tidak hanya sebagai lembaga amil zakat, tetapi juga memposisikan diri sebagai lembaga pemberdayaan, dan lembaga kemanusiaan.

Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Sobirin, Chief Program Officer Rumah Zakat sesaat setelah mengisi materi public expose pada Halal Fest Jatim, Jumat (17/3/2023) pagi di JX Jatim Expo, Jl A Yani, Surabaya.

Dikatakan Kang Sob, biasa disapa, bahwa 25 tahun adalah usia matang Rumah Zakat untuk bisa berkontribusi bagi Indonesia dengan berbagai amal saleh.

Amalan tersebut dibagi dalam empat besar, yakni pendidikan (formal, nonformal, dan informal) baik di perkotaan dengan unit sekolah juara ataupun di pedesaan.

“Di Desa Berdaya, kami banyak melakukan aktivitas pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan, serta kemanusiaan. Program-program ini harapannya dapat memenuhi (kebutuhan) masyarakat,” ungkap Kang Sob.

Dia menjelaskan, bahwa tahun ini dititikberatkan pada meningkatkan jumlah para penerima manfaat yang keluar dari garis kemiskinan. Pasalnya, pasca pandemi, masyarakat Indonesia mengalami peningkatan jumlah kemiskinan.

READ  Tour de Panderman 2024 Polda Jatim Finish di Kota Batu

“Dan yang paling kita khawatirkan ada peningkatan jumlah miskin ekstrem atau fakir. Kalau fakir itu, dia sama sekali tidak berpenghasilan, sehingga sangat kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti sandang pangan dan papan khususnya makanan,” terang Kang Sob.

Lanjut Muhammad Sobirin, kalau miskin itu, ada penghasilan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. “Ketika di 2023 ini kita targetkan pendampingan penerima manfaat program ekonomi, maka 20 persennya diharapkan bisa keluar dari garis kemiskinan,” tegasnya.

Masih Kang Sob, disebutkan program-program tersebut berada di 1.732 Desa Berdaya. Dipilih desa karena di Indonesia lebih besar desanya daripada kotanya.

“Di desa itulah kita berusaha mengentaskan kemiskinan, memajukan pendidikan, memposisikan kesehatan dengan edukasi kesehatan dan lingkungan,” tuturnya.

Ia bersyukur, tahun 2023 ini Rumah Zakat mempunyai kesempatan untuk membuktikan bukan hanya sebagai lembaga amil zakat, tetapi juga lembaga pemberdayaan dan kemanusiaan.

“Saat gempa Turki bersama pemerintah, kami mengirimkan bantuan 15.000 super kurban yang dilepas oleh Bapak Presiden Jokowi, disaksikan beberapa menteri. Kemudian kami juga turun ke beberapa musibah di dalam negeri. Terakhir banjir di Jember, dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.”

READ  Gerai Sepatu Enkai Buka di Lombok Epicentrum Kota Mataram

“Alhamdulillah, 25 tahun cukup menjadi bekal kami untuk melakukan lompatan di 25 tahun berikutnya. Untuk itulah public expose Rumah Zakat ini diadakan di Jawa Timur,” ujarnya.

Sementara itu, Penanggung jawab acara public expose Rumah Zakat, Adam Al Hakim mengatakan, bahwa tenant Rumah Zakat menempati stan VIP No. 34. “Rumah Zakat diberi kesempatan untuk mengisi materi acara Halal Fest Jatim yang diselenggarakan oleh Saka Organizer,” kata Adam.

Dalam pameran, Rumah Zakat selain menampilkan sejumlah program pemberdayaan masyarakat, juga menawarkan program Ramadan yang kurang tujuh hari lagi.

“Hari ini Rumah Zakat mendapatkan slot acara public expose, jam 09.00-11.00 WIB. Salah satu isinya, sambutan dari perwakilan Baznas Jatim, dan dilanjutkan materi yang disampaikan oleh Bapak Sobirin tentang program Ramadan.”

“Setelah penyampaian materi, kami melaksanakan pembagian award, atau semacam penghargaan untuk mitra dan donatur. Selain itu, juga memberikan apresiasi kepada influencer sama media yang sudah banyak membantu kami selama tahun 2022,” ucap Adam.

Adam memaparkan, bahwa Rumah Zakat telah hadir di Jatim selama 12 tahun. Terdapat tiga cabang, di Surabaya, Kediri dan Malang. Kontribusi yang sudah dijalankan di Jatim, yaitu program Desa Berdaya.

READ  Pemkot Mojokerto Terima Anugerah Merdeka Belajar 2024

“Desa yang dibuka program itu sudah mulai menunjukkan potensinya. Semula mereka desa pasif, dan setelah diberikan pemberdayaan menjadi desa yang aktif,” urai Branch Manager Rumah Zakat Perwakilan Jawa Timur itu.

Dia mencontohkan desa di Sumenep, dilakukan pemberdayaan desa wisata, UMKM, juga lansia, yang dibina pemberdayaan ekonomi, kesehatan dan pendidikan, juga edukasi keagamaan, agar kebutuhan rohaninya terjaga.

“Beberapa tahun ini lembaga sosial digoyang oleh isu-isu kepercayaan. Nah, disini Rumah Zakat terus melakukan pendekatan kepada masyarakat lewat transformasi digital. Insyaallah di 2023 ini merupakan akhir proses digitalisasi,” beber Adam.

Oleh karena itu, saat ini sudah dikeluarkan aplikasi digital untuk kemudahan berdonasi, Infak.id, yang bisa dibuka di HP, laptop, atau media lainnya, untuk memudahkan masyarakat melakukan infak secara digital.

“Kami juga menyiapkan aplikasi Rumah Zakat App yang bisa diunduh di playstore. Fungsinya agar para donatur bisa melakukan pengecekan banyaknya donasi yang masuk hingga penyalurannya, semudah M-Banking.”

“Bisa dicek historinya, nominal, sudah diterima atau belum. Contoh bencana Cianjur itu, kami tunjukkan juga, penerima manfaat sudah menerimanya. Disitu juga kita laporkan seberapa besar dampak donasi muzaki kepada mustahik yang sudah diberikan bantuan,” pungkas Adam. (har)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *