SURABAYA, Jpnews.id – Perusahaan PT Samator Indo Gas Tbk (SIG) menggelar “Public Expose”, Kamis (14/12/2023) pagi 10.00 WIB di Novotel Samator, Jln Raya Kedungbaruk, Rungkut, Surabaya.
Kegiatan tahunan tersebut dimulai dengan tayangan video dan film pendek vitalnya produk oksigen Samator di masa pandemi, juga hilirisasi perusahaan memenuhi kebutuhan gas Tanah Air.
“Jadi hilirisasi primer yang segala macam itu kita melihat prospek Indonesia dibanding ekonomi global, justru besar Indonesia,” ungkap Direktur Utama SIG Rachmat Harsono kepada wartawan usai acara.
Makanya, sambung Rachmat, semua investasi mulai Tiongkok, Amerika dan semua itu berlomba-lomba masuk ke Indonesia.
“Indonesia ini kayak ‘Nona Muda yang Cantik’, jadi kita sebagai market leader tentunya harus maju dan kuat posisinya di sini.”
“Yang kedua, kita melihat bahwa opportu-nya ada. Jangan sampai posisi untuk ini, kita sampai kalah dengan (perusahaan) multinasional yang lain,” imbuhnya.
Menanggapi apakah ada planning keluar dari regional, ia menjawab pasti ada keinginan. “Cuma kalau domestik nggak digarap, dan digarap multinasional malah berabe.”
“Khususnya waktu covid, kalau kita tidak membantu pemerintah pada waktu itu, dan menyuplai oksigen, para mensi-mensi (baca: orang yang berani, cerdas dan pekerja keras), juga berpangku tangan.”
“Jadi tentunya penting kalau perusahaan domestik ini terus menjadi market leader,” tegas Rachmat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dengan posisi mendominasi 44%, tentu pihaknya juga ingin memperbesar market share.
“Cuman yang multinasional juga nggak tinggal diam kan? Kalau punya opportunity mereka pasti juga akan masuk.”
“Kita dengan investor baru, manajemen baru, kita belajar banyak manajemen yang bagus, akses juga bagus. Mudah-mudahan kita akan terus memimpin (pasar),” tandasnya.
(Caranya) mulai dari jaringan yang terhubung luas mulai dari Aceh sampai Ternate.
“Kita akan terus menambah sampai Papua karena belum ada. Karena kalau hilirisasi itu nggak cuma di Jawa saja, tetapi di luar Jawa juga,” tuturnya.
Masih Rachmat, bahwa top of plan-nya dua kali GDP (Gross Domestic Product/ Produk Domestik Bruto (PDB).
“Upayanya mulai dari market share, operation juga kita mesti line-kan, aktifkan.”
“Artinya semua menggunakan teknologi. Jadi kalau mau order oksigen lagi itu, bisa dipantau lewat gadget, dan segala macam.”
“Dan lagi, kalau kita lihat anak-anak muda sekarang itu banyak kreativitas cukup bagus.”
“Jadi dengan adanya agresivitas maupun kreativitas, mudah-mudahan kita bisa mengalahkan negara-negara lain,” tuturnya.
Dua kali GDP boleh dibilang pertumbuhannya sampai 10%? Kan kalau 9 bulan 8,7, tanya wartawan.
“Iya bisa dibilang begitu. Kalau Indonesia turun ke 4 itu lain lagi.”
“Jadi kita melihatnya dari GDP kenapa? Karena komposisi dari GDP tentunya ada konsumsi-konsumsi yang jadi konsumen.”
“Kalau dari government adanya proyek infrastruktur, lalu investasi. Investment itu kan mulai dari forestry investment maupun dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).”
“Karena banyak investasi, membutuhkan banyak gas, hidrogen, argon, oksigen dan segala macam,” urainya.
Kemudian terkait potensi tahun depan dari 5 sektor yang paling potensi? Tanya kembali awak media.
“Medis masih landai saja, tapi juga bagus. Kalau saya lihat itu di hilirisasi minerba (mineral dan batubara). Itu besar,” pungkasnya. (har)