SURABAYA, JPnews.id – Tim sepak bola PSG U-14 menampilkan progres permainan pada laga uji coba menang 7-2 (5-0) menjamu Evo, Minggu (29/12/2024) pagi di Lapangan Poltekpel Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.
Grafik permainan PSG U-14 meningkat berawal dari uji coba away ke Suryanaga, Minggu (1/12) lalu. Kala itu, meski kalah 2-4, namun skuat Lava Pijar berhasil main impresif di 10 menit akhir babak kedua.
Sehingga mampu mencetak dua gol balasan. Bahkan andai dua peluang pemain U-11 yang ikut turun, Danish dan satunya Ashraf bisa poin. Maka hasilnya bisa berbalik.
Tetapi meski di depan gawang kosong, secara mental belum kuat berhadapan dengan kakak di atas umurnya. Maka jadilah bola melambung.
Berikutnya, pada saat mengikuti turnamen Fun Games 26 FC di Janti, Waru, Sidoarjo, Minggu (15/12). Waktu itu, anak-anak PSG U-14 ini mampu menahan tim-tim lawas, yakni Rungkut FC, Semut Hitam dan PSAD dengan skor kacamata.
Bukan tanpa peluang. Tetapi lagi-lagi karena hanya menurunkan pemain U-11, Danish di depan gawang lawan, masih kesulitan karena kalah umur. Hal ini sebab striker utama U-14 berhalangan hadir.
Meski demikian, Danish ini termasuk memiliki potensi, karena mulai terbiasa bermain untuk teman-teman PSG di atas usianya. Tentunya harapan saat bermain di KU-nya, Danish makin matang.
Kembali kepada laga persahabatan dengan tim Evo itu, PSG tuan rumah bermain langsung menekan sejak menit awal. Laga sendiri berlangsung tiga babak masing-masing 30 menit.
Dan di babak pertama, PSG leading lima gol. Kemudian di babak kedua kedua tim saling mencetak gol menjadi 6-1. Di babak ketiga, lagi-lagi sama-sama mencatat skor lagi tambahan masing-masing satu gol.
Untuk pencetak gol PSG, lima gol diborong penyerang anyar, Sayid. Lalu masing-masing satu, yakni Verrel, serta dari kaki pemain agresif Raffa.
Di pertandingan sebelumnya bertanding lapangan kecil 7 lawan 7, yaitu tim PSG U-11. Yang mana, harus mengakui kekalahan 5-7 dari Evo.
Sebetulnya tuan rumah tidak bermain buruk. Begitu kickoff dari peluit Wasit Kafila, Marvel dkk langsung menggebrak. Bahkan sempat terjadi bola mengenai tangan pemain Evo di kotak terlarang. Tetapi wasit tak bergeming.
Berikutnya, serangan-serangan PSG juga kesulitan menembus. Karena pertahanan grendel tim tamu. Praktis mengandalkan serangan balik. Ini efektif, dua kali gawang Kahfi kebobolan. Kemudian diganti Aslan di posisi kiper.
Kendati demikian, juga kurang efektif, masih saja kebobolan. Hal ini karena Andra harus berjibaku sendirian, sebab bek-bek handal di U-11 tidak ada yang hadir. Alhasil terpaksa merotasi pemain-pemain cilik dan pemain putri.
Baru seru, pertandingan relatif berimbang secara bertahap, saat muncul Ariel, bek yang juga jago kiper di babak kedua. Serta gelandang lincah Aufar di babak ketiga. Sedangkan bek berbakat Valery dan pemain sayap cerdik Raffaza izin.
Namun perlahan tapi pasti, skuad U-11 menjadi-jadi dan melesakkan empat gol balasan di 10 menit babak ketiga. Pencetak gol PSG, yakni Danish dua gol, dan masing-masing satu, yakni Aufar, Ashraf dan Marvel.
“Di awal babak saya mencoba pemain-pemain usia di bawahnya, juga pemain putri. Baru yang terakhir tadi tim intinya,” ungkap Coach Romadhon.
Sejauh ini, mantan asisten pelatih Persebaya U-15 ini terus mencoba membentuk tim. Namun kerap terkendala gonta-ganti pemain. Sebagian karena sudah tidak aktif. Hal ini dibenarkan Harun, pelaksana tugas harian PSG.
“Memang yang U-11 ini masih labil komposisi pemainnya, tiba-tiba tidak aktif. Kami yakin kalau full team bisa menjadi tim solid. Apalagi Coach Romadhon ini berpengalaman,” katanya.
Hal itu, terbukti ketika dua pemain intinya datang, situasi permainan berubah. Dan sukses menggelontorkan gol, sehingga kembali menghidupkan permainan.
“Justru yang menarik ini yang U-14, kenapa. Sebab kebanyakan sangat aktif mengikuti sesi latihan pagi dan sore. Makanya tidak kaget kalau progresnya meningkat. Insyaallah kalau stabil, musim depan bisa satu tim turun di turnamen Soeratin U-15 2025,” terangnya.
Selain itu, ada juga beberapa pemain yang akan mendapatkan promosi dari Coach Romadhon untuk tampil di kompetisi Liga Persebaya musim depan.
“Ya harapan kami, baik yang di atas U-13 maupun yang di bawahnya usia dini juga pemula sebisa mungkin minimal hari Minggu pagi bisa hadir. Dan andai kesulitan, di rumah tetap berlatih pas hari biasa, latihan mandiri, agar tidak ketinggalan materi,” pungkas Harun, yang juga pengurus Askot PSSI Surabaya ini. (Redaksi)