MALANG, Jpnews.id – Hadir di area Stadion Kanjuruhan, Minggu pagi (26/11/2023) pukul 6.30 WIB, Bupati Malang Drs HM Sanusi MM menyorot persoalan pendidikan dasar.
Mengawali sambutan dengan salam, Bupati Sanusi lantas menyapa 5 ribuan peserta “Gebyar Senam Lansia dan Lomba Senam Jantung Sehat”.
“Semangat pagi!,” pekik Sanusi. Dan kompak menjawab seluruh peserta senam lansia. “Pagi.. 3x Malang Makmur. Yes, lanjutkan!”.
Selanjutnya, Bupati Sanusi menyapa satu per satu mulai wakil bupati, ketua TP PKK, bunda PAUD, kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) tipe Madya Cukai Malang atau yang mewakili.
Kemudian setdakab dan asisten. Serta para pejabat di lingkungan Kabupaten Malang. Lalu camat dan Forkopimda Kepanjen beserta camat lain, juga kepala desa se-Kecamatan Kepanjen.
Selanjutnya ketua dan pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya, ketua dan pengurus senam lansia dan lomba senam jantung. Lalu para pedagang kios Stadion Kanjuruhan. Juga para lansia maupun masyarakat Kabupaten Malang yang hadir.
Sanusi mengajak bersyukur kehadirat Allah SWT sehingga dapat mengikuti sosialisasi Gempur Rokok Ilegal melalui kegiatan “Gebyar Senam Lansia dan Lomba Senam Jantung Sehat Seri 3 antar KJS se-Kabupaten Malang”.
Acara dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-1263 Kab Malang itu sekaligus Peresmian Kios Relokasi eks Ruko Stadion Kanjuruhan.
“Teriring shalawat dan doa. Mudah-mudahan senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran,” ucap bupati.
Masih Sanusi, dengan 5.000 lansia yang hadir, senam sehat, joget bareng, semua bahagia, guyu bareng, mbengok bareng. “Alhamdulillah dengan begini kita tetap sehat, bahagia, Kabupaten Malang semakin makmur,” ujarnya.
Lantas ia mengungkapkan baru-baru ini Kabupaten Malang menerima satu sekolah SMA Taruna Nusantara. Letaknya di Desa Gampingan Kecamatan Pagak. Groundbreaking oleh Wamenhan RI M Herindra, Kamis lalu (23/11).
“Kemarin sudah peletakan batu pertama pembangunan sekolah Taruna Nusantara. Target Juni (2024) sudah selesai, biayanya Rp250 miliar.”
“Suatu kebanggaan kita karena selain di Magelang, nanti juga ada di Kabupaten Malang, yang akan mencetak kader-kader bangsa ke depan,” terangnya.
Dijelaskan Sanusi, sekolah taruna ini cikal bakalnya Akabri yang akan mencetak para jenderal di Indonesia ada di Kec Pagak. Ini jadi pusat pendidikan nasional se-Indonesia.
“Kalau di Tegaron (Kec Kepanjen) ada Universitas Brawijaya, tahun depan di bangun juga. Sehingga orang Malang nggak susah-susah cari tempat kuliah. Tapi anak-anaknya wajib (pendidikan dasar) sekolah semua,” ungkapnya.
Karena, terang Sanusi, dengan anak pintar itu akan merubah nasib semua sebagaimana firman Allah SWT.
“Allah akan mengangkat derajat manusia kalau dia berilmu dan beriman. Maka wajib hukumnya warga Kabupaten Malang melaksanakan pendidikan.”
Imbuh Sanusi, didiklah anak-anak semaksimal mungkin, sepintar mungkin. Agar nanti dalam kehidupan bernegara anak-anak menjadi mapan.
“Tidak ada anak di Kabupaten Malang yang tidak sekolah dengan alasan apapun. Sekolah tidak boleh membebani masyarakat. Kalau tidak punya duit, ngomong sama bupati, tak kasih nanti.”
Ia menekankan bahwa semua sekolah tidak menarik (biaya) bagi anak yang tidak mampu. Kalau masih menarik (biaya), laporkan bupati bakal dikasih bantuan. “Ke depan anak yatim saya bantu Rp1 juta setahun. Sudah saya anggarkan sebanyak 6 ribu anak yatim. Sehingga tidak ada keluhan lagi anak yatim gak bisa bayar.”
“Tidak boleh lagi terjadi di Kabupaten Malang, anak tidak bayar SPP tidak bisa ikut ujian. Nanti tolong dicek (dinas terkait). Kalau ada yang seperti itu, tolong bayari. Kalau sekolah memaksa harus dibayar, ya bayar saja. Jika memang itu kewajiban di sekolah itu harus di bayar.”
“Tapi seharusnya pendidikan gratis baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Tidak ada lagi pendidikan yang menyandera atau menahan anak-anak tidak boleh sekolah,” tegas Sanusi.
Ia menceritakan berawal dari berita media, ada ijazah disandera di suatu pendidikan. Lantas dirinya kasih perintah cegah dan periksa kepala sekolahnya.
“Gak benar menyandera ijazah karena tidak bayar SPP. Karena SPP sudah gak ada. Yang ada hanya sumbangan yang di arik oleh komite. Dan itu nggak wajib. Boleh tidak di bayar. Kalau memaksa saya laporkan polisi,” tukasnya di sambut tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, pendidikan dasar kewajiban negara. Dan pendidikan wajib di aksanakan. “Untuk kepala sekolah tolong anak-anak di Kabupaten Malang jangan dibebani biaya sehingga tidak bisa sekolah. Insyaallah Kabupaten Malang SDM-nya semakin baik, kesehatannya bagus. Maka ekonominya juga akan bagus,” tukas bupati.
Berkesempatan di Stadion Kanjuruhan, Sanusi berharap Juli 2024 rampung dengan biaya sebesar Rp331 miliar. Nanti juga di bangun monumen peringatan Tragedi Kanjuruhan, ada dua kamar di pintu 13 tidak di rubah.
“Nanti bagi keluarga yang mau ziarah, mau melihat, berdoa, saya persilahkan,” katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada masyarakat Malang agar tanggal 14 Februari 2024 untuk menggunakan hak pilih pada pemilu serentak.
“Mudah-mudahan ke depan kita mendapatkan pimpinan yang taat kepada aturan, taqwa kepada Allah SWT. Dan tidak ada lagi pemimpin koruptor. Supaya masyarakat sejahtera. Aamiin,” ucapnya.
Oleh karena itu, Bupati Sanusi mengajak seluruh masyarakat yang hadir membaca shalawat dan istighfar. Agar warga Kabupaten Malang dan bangsa Indonesia di berikan kesejahteraan dan keselamatan.
“Saya bantu untuk Yayasan Gerontologi Rp3 juta,” pungkasnya. Dan seusai membuka acara, Bupati Sanusi langsung meninjau Kios Relokasi sekaligus ramah-tamah. (har)