[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Pemkab Gresik Salurkan 1.580 Paket Bantuan Sosial Untuk Nelayan

Nelayan
BANTUAN SOSIAL : Bupati Gresik Gus Yani menyerahkan beras kepada salah satu nelayan. (JP/DISKOMINFO)

GRESIK, Jpnews.id Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya dalam membantu para nelayan. Salah satunya adalah melalui penyaluran bantuan sosial sebanyak 1.580 paket sembako untuk seluruh nelayan di Kabupaten Gresik.

Sebagai permulaan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menyerahkan secara simbolis 200 paket sembako kepada nelayan di wilayah Gresik Utara, Selasa (12/12). Selanjutnya, bantuan tersebut akan diberikan secara bertahap di lokasi masing-masing nelayan.

“Kami terus berupaya memberikan perhatian kepada para nelayan. Semoga dengan bantuan ini dapat sedikit membantu para nelayan Gresik.” ucapnya saat rembug akur bersama 200 nelayan Gresik Utara di Balai Desa Randuboto.

Meski demikian, bupati yang akrab disapa Gus Yani itu tetap berharap agar para nelayan tidak sampai terlilit pinjaman online atau Pinjol. Menurutnya, ini menjadi salah satu problematika tersendiri yang harus diperhatikan dengan serius dalam rangka menciptakan nelayan mandiri dan berdaulat.

READ  Pameran Seni Rupa ARTSUBS 2024 Dibuka di Pos Bloc Surabaya

“Tugas pemerintah saat ini adalah memperkuat jaminan sosial masyarakatnya. Jaminan kesehatan, sosial, bantuan sosial agar kita bisa terhindar dari inflasi yang tinggi. Sehingga dapat menjadikan semua nelayan menjadi berdaulat dan mandiri,” ujar Gus Yani.

Di waktu yang sama, beberapa nelayan juga mengadukan keresahannya secara langsung kepada Gus Yani. Mayoritas mengatakan kesulitan melaut karena kondisi labuhan perahu di pantai dan bengawan solo yang dangkal.

Menanggapi hal tersebut, bupati Gus Yani mengatakan, akan mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.

“Kita telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait termasuk kepala desa setempat untuk hal itu. Mudah-mudahan akan memberikan hasil yang baik untuk masyarakat khususnya para nelayan.” ungkapnya.

Dalam acara yang sama, Gus Yani menyerahkan hadiah lomba optimalisasi tempat pendaratan ikan dan tambatan perahu. Sebelumnya lomba ini telah di gelar oleh Dinas Perikanan Kabupaten Gresik sejak bulan Agustus lalu.

Adapun pemenang lomba terdiri dari 6 pemenang, 3 juara utama dan 3 juara harapan. Juara I di berikan kepada TPI dan Tambatan Perahu Nelayan Banyu Urip, Juara II TPI dan Tambatan Perahu Pangkah Wetan, Juara III KUB Balai Sinar Mandiri, Harapan I TPI Pangkah Kulon, Harapan II Tambatan Perahu Nelayan Ngemboh, dan Harapan III KUB Balai PURBO dan Wonorejo.

READ  Tipis! Ozzie Nieuwenhuyzen Ketua FORKI Surabaya Terpilih periode 2023-2027

Masing-masing pemenang akan di berikan sebuah trofi, sertifikat, dan hadiah uang tunai dengan nilai total Rp. 16.000.000,00. Saat memberikan hadiah, Gus Yani di dampingi oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik Moh. Nadlelah, Forkopimcam Sidayu, dan Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra.

Hadir pula Asisten II Setda Gresik Edy Hadisiswoyo, Camat Bungah Moh. Izzul Muttaqin dan perwakilan sponsorship dari Petro Oxo, Gresik Migas, dan PLN Gresik.

Selepas rembug akur, Gus Yani bersama rombongan menyebrang sungai bengawan solo ke Dusun Ujung Timur, Desa Randuboto. Dusun inilah yang menjadi kawasan pilot project nasional atas keberhasilannya dalam program Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Kawasan Minapolitan

READ  70 Anak Ikuti Seleksi Tim Sepak Bola PWNU Jawa Timur

“Kami bersilaturahim ke Dusun Ujung Timur untuk melihat proses pembangunan relokasi masyarakat bedah rumah yang saat ini sudah semakin rapi.” ucapnya.

Menurut informasi, nantinya jalan di sini akan sampai ke Desa Karangrejo Kecamatan Manyar dan Desa Mengare di Kecamatan Bungah. Sehingga dapat menjadi jalan alternatif antar Kecamatan Sidayu – Bungah.

Atas keberhasilan proyek ini, Desa Randuboto juga berhasil membeli kapal penyebrangan yang cukup besar untuk dinaiki kendaraan.

“Alhamdulillah pada tahun ini masyarakat Desa Randuboto dapat membeli kapal besar sehingga tidak ada kekurangan ataupun infrastruktur logistik yang terhambat. Karena kapal ini dapat di naiki truk dan mobil barang lainnya.” katanya.

Perlu di ketahui, Desa Randuboto merupakan desa di Kecamatan Sidayu yang terpisah oleh bantaran sungai Bengawan Solo. Satu-satunya akses yang di gunakan oleh warga adalah melalui tambangan perahu. (*/tlh/red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *