
Jpnews.id, SURABAYA – Pengurus DPD Paguyuban Artis Musik Keroncong Indonesia (Pamori) Kota Surabaya bakal menggelar lomba nyanyi tingkat pelajar SD, SMP dalam festival vokal keroncong pada 4-5 November mendatang.
Itu terungkap saat audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh di kantor Jl Jagir Wonokromo, Selasa (26/9/2023) sore.
Hadir pengurus inti Pamori Kota Surabaya. Yakni Ketua Mulyadi, Wakil Ketua Edi Setyono, Sekretaris Dwi Yulianto, dan Bendahara Ucik Fauziah Patty.
Pertemuan berlangsung gayeng karena adanya keroncong sejenak membawa suasana ke masa lalu.
Bahkan Yusuf Masruh bercerita pernah dalam suatu acara disambut lagu Bengawan Solo.
“Kalau saya sih alhamdulillah beliau-beliau bisa hadir di dinas pendidikan. Kita bisa sharing nguri-uri budaya termasuk kreativitas ini kan banyak.”
“Ada seni tari, seni suara, seni musik. Ini kan perlu kita sampaikan kepada anak-anak di Kota Surabaya,” ucap Yusuf Masruh sesaat setelah audiensi.
Lantas, ia bersedia memfasilitasi sebisa mungkin harapan Pamori dalam meregenerasi keroncong lewat kalangan pelajar.
“Mumpung tandatangan saya masih berlaku, kita support untuk piagam, juga sosialisasi. Yang penting bagaimana anak-anak berprestasi dengan bakatnya masing-masing,” tuturnya.
Oleh karena itu, Yusuf berharap ke depan. Bahwa semua talenta-talenta anak itu bisa terfasilitasi dengan adanya para pelaku keroncong yang senior ini.
Dalam kesempatan itu, Mulyadi menjelaskan tujuan audiensi. Yaitu sasaran pertama silaturahmi dengan kepala dinas pendidikan.
Kemudian yang kedua untuk menyampaikan visi rencana membuat lomba vokal keroncong tingkat SD, SMP, SMA dan mahasiswa.
“Jadi sasaran Pamori Kota Surabaya betul-betul untuk regenerasi,” terang Mulyadi.
Ia pun menjabarkan kebutuhan untuk festival vokal keroncong tersebut. Diantaranya piagam atau sertifikat dari dinas pendidikan, juga piala atau trofi untuk para juara.
“Harus mendapatkan dukungan orang tua. Karena keroncong ini betul-betul harus dilestarikan,” katanya.
Menurutnya, perkembangan zaman ini, jangan sampai seni budaya asli Nusantara terkikis genre-genre musik dan lagu-lagu kekinian.
“Jadi yang mengarah kepada seni budaya tradisional lewat seni musik keroncong,” timpal Mulyadi.
Menambahkan, Ucik Fauziah bahwa festival vokal keroncong SD dan SMP ini untuk mencari bibit unggul dari generasi anak-anak. Sehingga keroncong tidak punah, dan otomatis mempunyai generasi yang berbakat, dalam melestarikan musik keroncong.
“Syarat peserta minimal dia bisa bernyanyi, kemudian otomatis kalau SD, SMP dia masih belajar irama keroncong, ya kita akan bimbing.”
“Jadi tidak harus pakem, full dengan cengkok keroncong yang seperti senior-senior.Cari vokalis keroncong dulu,” jabar Ucik.
Untuk pendaftaran mulai awal hingga akhir Oktober ini. Caranya langsung ke sekretariat Pamori Kota Surabaya di Jl Tembok Dukuh X/45.
Selain itu, juga bisa ke sekolah masing-masing dengan fasilitas dari dinas pendidikan.
“Pendaftaran gratis. Minimal tiap sekolah bisa mengirimkan dua perwakilan, satu putra dan satu putri,” timpal Ucik.
Terpisah, Pembina Pamori Surabaya Tatag Triwibowo berharap support dari dinas pendidikan untuk kelancaran festival tersebut.
Sayangnya, Direktur Auto Unika Mekanik ini tidak bisa hadir secara langsung karena sedang meeting. “Mohon disupport (festival vokal keroncong) biar lancar,” ujar Tatag singkat melalui pesan WA. (har)