[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Operasi Skala Besar Pemkot Surabaya Amankan Sejumlah Pelanggar Ketertiban Umum

OPERASI GABUNGAN: Apel pengamanan malam-malam bulan suci Ramadan di Kota Surabaya. (JP/KOMINFO)

SURABAYA (JPNews.id) – Pemkot Surabaya berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan suci Ramadan 1444 H melalui operasi cipta kondisi berskala besar. Hasilnya, sejumlah orang diamankan karena mengganggu keamanan dan ketertiban umum (trantibum) di Kota Pahlawan.

Kepala Satpol PP Eddy Christijanto mengatakan, sebanyak sembilan orang diamankan oleh personel gabungan, Sabtu (25/3/2023) malam.

“Kita mengamankan (hasil Satpol PP) empat orang perang sarung, dan lima orang balap liar. Ini dari hasil jangkauan di empat wilayah, yakni Surabaya bagian utara, selatan, barat, dan timur,” kata Eddy, Minggu (26/3).

Selain itu, juga terdapat beberapa pelanggar trantibum yang diamankan di polsek maupun di Polrestabes Surabaya.

READ  Tour de Panderman 2024 Polda Jatim Finish di Kota Batu

“Kalau yang diamankan polsek itu karena sudah kriminal, mereka sudah melukai orang. Jadi kita mengamankan sesuai dengan lokasi yang terdekat, supaya lebih mudah tindak lanjutnya,” ujarnya.

Eddy mengaku, sejak Desember 2022, pihaknya bersama personel gabungan TNI-Polri dan Garnisun terus menggelar operasi cipta kondisi. Kegiatan ini dilakukan Senin-Minggu. Namun, Senin-Kamis operasi dengan skala sedang.

“Untuk Jumat malam dan Sabtu malam skala besar. Semalam kita laksanakan lebih besar dari biasanya karena mulai dari Ramadan pertama sampai saat ini, ditemukan banyak remaja melakukan aktivitas gangguan ketertiban,” ungkapnya.

Ia menjelaskan munculnya kembali fenomena perang sarung. Bahkan, di awal Ramadan sudah terjaring beberapa remaja yang diduga telah melakukan aktivitas perang sarung.

READ  Wali Kota Eri Cahyadi Pimpin Upacara Hari Santri Ingatkan Surabaya dengan Resolusi Jihadnya

“Tampaknya setiap Ramadan dan tahun ini muncul lagi, pengakuan yang tertangkap di satpol, alibinya adalah mencari makan sahur. Tapi  ikut-ikutan perang sarung,” jelasnya.

Remaja yang diamankan satpol PP rata-rata berusia 15-18 tahun. Saat operasi cipta kondisi pada Kamis (23/3) malam, sebanyak lima remaja telah diamankan. Kemudian Jumat malam, tujuh remaja juga telah diamankan. Saat diamankan, kedapatan membawa sarung yang diikat dengan batu atau besi.

“Alhamdulillah dengan operasi bersama-sama kepolisian, garnisun itu eskalasinya menurun. Hasil tadi malam lebih menurun daripada Jumat malam. Karena Jumat malam ada korban yang harus dirawat di rumah sakit,” terangnya.

Lebih lanjut, ia berharap seluruh elemen masyarakat bisa berpartisipasi menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Seperti memberikan informasi melalui command center 112 apabila mengetahui aktivitas warga pada malam hari yang bersifat mengganggu dan membahayakan.

READ  SWK Gununganyar Sisa 9 Pedagang dari 32 Stand

“Misalnya perang sarung, tawuran, balap liar, atau pesta minuman keras. Maka partisipasi warga bisa berupa informasi melalui 112, sehingga penanganannya tidak terlalu lama dan efektif,” ujarnya.

Meski begitu, Eddy memastikan, setiap hari Satpol PP Surabaya bersama tim personel gabungan selalu melaksanakan operasi cipta kondisi asuhan rembulan untuk mengantisipasi warga maupun remaja, yang melakukan aktivitas mengkhawatirkan pada malam Ramadan.

“Alhamdulillah dengan Pak Kapolrestabes (Pasma Royce) yang baru kita bersinergi luar biasa, sehingga umat muslim bisa melaksanakan ibadah tanpa gangguan. Bahkan, sudah dijadwalkan sampai malam lebaran, dilakukan dalam rangka pengamanan kota,” pungkasnya (*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *