SURABAYA (JP) – Pemkot Surabaya menggelar Masa Orientasi Orang Tua (MOOT) Siswa jenjang SD dan SMP di SD Mawar Sharon Jalan Cempaka, Sabtu (22/7/2023) pagi 09.00 WIB.
Acara mengangkat tema “Sinergitas Kuat, Anak Surabaya Hebat”. Sekitar 330 wali murid hadir langsung ke lokasi. Sedang lainnya mengikuti secara virtual.
Wali Kota Eri Cahyadi hadir memotivasi dan membakar semangat para orang tua.
Cak Eri menjelaskan bahwa MOOTS ini bertujuan untuk membangun mindsite orang tua agar tidak membebani anak-anaknya dengan berbagai macam.
Bagi dia, seorang anak itu bisa jadi orang yang jujur, bisa jadi orang yang berakhlakul karimah tergantung dari orang tuanya dalam mendidik.
“Sekali lemah di sana, maka anak ini kurang bagus,” kata Wali Kota Eri.
Salah satu contohnya ketika semuanya minta masuk negeri.
Nah, ketika ada anak yang tidak bisa masuk negeri, hendaknya orang tua tetap memberi semangat. Karena kalau tidak, maka hal itu dapat melemahkan mentalnya.
“Yakinlah bahwa kalau memang berlian, ditaruh di sekolah manapun akan tetap menjadi berlian. Jadi, jangan sampai orang tua memaksa anaknya,” katanya.
Wali Kota Eri juga meminta kepada seluruh orang tua untuk tidak pernah menuntut anaknya selalu dapat nilai tinggi.
Sebab, ada seorang anak yang punya kemampuan di bidang non akademik seperti jago basket dan lainnya. Makanya orang tua tidak boleh menuntut jago dalam bidang akademik.
“Kalau anak-anak terus dipaksa, maka karakter anak bisa terbunuh hanya karana egoisme orang tuanya. Mindsite itulah yang saya buka kembali hari ini,” ujarnya.
Di samping itu, Wali Kota Eri juga mengingatkan para orang untuk selalu menyadari bahwa sekolah negeri dan swasta itu sama saja. Bukan berarti sekolah negeri itu selalu menjadi primadona.
“Kita bisa lihat SD Mawar Sharon ini yang lebih bagus dari daripada sekolah negeri sekalipun. Ini juga menandakan bahwa tidak semua sekolah negeri selalu menjadi primadona,” tuturnya.
Sementara Kadispendik Yusuf Masruh mengatakan ada 22 SD dan SMP baik negeri maupun swasta mengikuti acara ini.
Setiap sekolah ada 15 wali murid yang ikut dalam acara ini, sehingga totalnya ada sekitar 330 wali murid yang mengikuti acara.
Dengan adanya masa orientasi orang tua ini, harapannya anak-anak Surabaya ke depannya mendapatkan kasih sayang penuh selama 24 jam.
“Jadi, ketika berada di sekolah, mereka mendapat kasih sayang dari para guru-gurunya. Lalu pulang dari sekolah orang tuanya mengarahkan dan mengawal anak-anaknya.”
“Makanya kita harus bersinergi membangun karakter anak-anak kita,” pungkasnya. (har)