[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Mahasiswa Untag Budidaya Tanaman Hidroponik di atas Tambak dengan Bahan Bekas

hidroponik
KKN: Tanaman hidroponik di atas tambak memanfaatkan barang bekas inovasi mahasiswa Untag Surabaya. (Foto: Istimewa)

SIDOARJO (Jpnewsid) – Penghasilan Desa Kendalpecabean bukan hanya berasal dari tambak ikan. Mereka juga bisa mendapatkan tambahan dari penjualan sayur.

‘’Tapi bukan dari bertanam di tanah, melainkan dengan hidroponik. Areanya bisa tetap di tambak,’’ kata Nabeela Reyhandini, salah satu mahasiswa Untag yang menjalani KKN di Desa Kendalpecabean, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. 

Tanaman hidroponik yang dibudidayakan antara lain bayam dan kangkung. Selain itu, dia dan rekan-rekannya menanam selada.

READ  Balita Disabilitas, UNESA dan KND Perkuat Deteksi Dini

‘’Hanya tumbuhnya lama. Sehingga kami tidak jadi menamnya,’’ ungkap Nabeela.

Sedangkan tanaman bayam dan kangkung yang dibudidayakan oleh para mahasiswa KKN sudah tumbuh. 

Harapan Nabeela mahasiswa dari fakultas psikologi, apa yang dia lakukan bersama rekan-rekannya, yaitu Makhfudz Hidayatullah (ilmu hukum), Anita, Sofie Almira Hadi (administrasi negara), Rezav Habi dan Elias Binosa (manajemen), Rosfendik (teknik informatika) bisa menambah penghasilan. 

‘’Pengembangan usaha bisnis digital. Salah satu fokusnya adalah penjualan,” tuturnya.

Beda dengan biasanya, hidroponik apung ini menggunakan alat yang lebih murah dan dapat menggunakan barang-barang bekas. Proses pengairannya juga tidak memerlukan filter air listrik, hanya menggunakan air nutrisi dari kolam lele.

READ  Pelatih Fakhri Husaini Kepincut Magang di Tim Sepak Bola Porprov Surabaya

‘’Alat bekas itu antara lain sterofoam. Untuk alat media tanamnya bisa botol-botol bekas,’’ lanjut Nabeela yang kuliah di fakultas psikologi semester VI ini.

Penanaman dengan hidroponik, ungkap Nabeela, memakan waktu sekitar satu bulan. Di awal untuk pembibitan hanya berlangsung selama tiga hari.

‘’Dengan penjualan bisa mencapai Rp100 ribu dalam sekali panen, hidroponik apung dapat digunakan untuk memaksimalkan potensi tambak. Tidak hanya panen ikan tetapi panen sayur yang sudah ditanam melalui hidroponik,’’ urai Nabeela. 

Menurutnya, warga desa juga diberi pembekalan mengenai cara pemasaran dan membangun usaha digital dalam memasarkan hasil hidroponik. 

READ  Ketua Asprov PSSI Jatim Terima Kasih kepada KONI dan Gubernur

“Tidak hanya menjual hasil hidroponik, akan tetapi alat menanam hidroponik juga dapat dijual dalam bentuk 1 set planter kit,” pungkasnya. (*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *