Jpnewsid, SURABAYA – Auto Unika Mekanik men-support lomba Liga Perkutut Jatim 2024 Leg 3 P3SI Surabaya Cup, Sabtu (22/6) di Simorejo Sukomanunggal, Surabaya.
Perlombaan ini merupakan rangkaian Liga Perkutut Jawa Timur Putaran 3. Sebelumnya putaran pertama berlangsung April di Mojokerto. Dan putaran kedua Mei di Situbondo.
Nomor perlombaan ada lima kelas. Yakni tiga kelas hari Sabtu, piyik hanging usia di bawah 5 bulan. Lalu, piyik yunior gantangan ½ tiang di bawah usia 9 bulan. Dan piyik senior bebas maksimal umur setahun, dengan tinggi maksimal tiang gantangan 7 meter.
Sementara di hari Minggu (23/6) besok, ada dua kelas. Yakni dewasa yunior dan senior. Kelompok ini diukur dengan kualitas suaranya.
Menurut Gunawan Amuse, Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia) Pengurus Wilayah Jawa Timur, bahwa perkembangan perkutut bagus dari sisi banyaknya peserta dan lomba. Namun terpenting bagaimana meningkatkan kualitas suara burung.
“Apalagi dari program pusat, Madura menjadi sentra perkutut nasional. Dan perkutut ini sangat digemari semua lapisan masyarakat dan suku. Sehingga kita keluarga besar Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa perkutut tergolong unggas dengan usia paling panjang bisa mencapai 45 tahun. “Jawa Timur saat ini marak memperbaiki kinerja juri dan peserta. Sehingga lomba sebagai wisata yang dingin. Kalau anggota Jatim ada di 30 pengda kabupaten/kota. Dan Jatim adalah tolok ukur nasional,” timpalnya.
Sementara Choirul Anwar, Ketua P3SI Pengda Surabaya menyebut tujuan lomba ini, adalah menjalin silaturahmi. Dan menunjukkan hasil kualitas suara peternak.
“Harapan saya kepada peserta untuk menjaga sportivitas, kita hanya lomba di burung, dan selebihnya menjaga silaturahmi,” tukasnya.
Peserta tidak hanya dari Jawa Timur, sehingga total di lima kelas ini, ada 840-an ekor perkutut. Hitungnya dari tiap kelas ada 168 ekor rata-rata, mengalikan lima kelas.
“Rencana lima putaran berikutnya di Pamekasan (Juli), Sidoarjo (Agustus), lagi Mojokerto (September), Sumenep (Oktober). Dan terakhir Bangkalan (Desember).”
“Peserta event Jatim tapi serasa nasional. Karena ada peserta dari Garut, Bandung, Bali, Makassar, Jakarta, sisanya merata Jawa Timur, dominasi peserta dari Madura dan Tapak Kuda,” imbuh Anwar.
Prof Suyono selaku penasehat P3SI Pengda Surabaya mengatakan, bahwa perkutut istilahnya tidak pernah mati.
“Insyaallah makin hari tambah ramai peminatnya. Kalau kekuatan terkenal Madura, karena mengawali dan berani mengambil burung perkutut yang berkualitas.”
“Saya harap lomba makin ramai, dan Pengda Surabaya ini mulai maju, dan perbedaan biasa terjadi karena kerja bareng. Makanya saya juga siap dimintai sebagai penasehat,” ujarnya.
Sementara Benny Mintarso, selaku Ketua Panitia menyampaikan apresiasi kepada Unika sebagai sponsor. “Saya sampaikan terima kasih kepada sumbangsih Unika. Semoga lancar acara, dan mohon tidak bosan mendukung kegiatan berikut khususnya di Surabaya,” ucapnya singkat.
Di kesempatan itu, M Solichin sebagai juri level nasional bersyukur, saat ini banyak peserta yang memahami aturan. “Oleh karena itu, saya harap kerja sama seluruh peserta. Sebab banyak peserta pemula punya burung bagus. Apalagi semua juri juga mengantongi lisensi,” terangnya.
Tampak hadir H Abdul Latif, pengurus pusat yang hadir mengaku bangga dan bersyukur melihat animo peserta di Jawa Timur. “Ramainya ini berdampak ekonomi kepada perajin kurungan dan pakan. Dan banyak saudara baru. Saya harap Jatim sebagai sentra nasional, nanti bisa makin maju dan berkembang,” paparnya.
Di bagian lain, Aman Sayuti peserta dari Makassar mengaku senang jauh-jauh datang ke Jatim sama Istri. “Kita cari silaturahmi kebersamaan dan mengukur kualitas burung. Syukur bisa masuk nominasi,” katanya.
Setali tiga uang, Herlan Susilo dari Denpasar Bali, juga mengaku senang. “Tidak jauh kalau itu diminati. Karena Liga Perkutut di Jawa Timur itu sangat diminati seluruh Indonesia, karena kemasan lomba itu sangat profesional. Baik segi piala dan mimbar (panggung). Dan kita bisa ketemu semua pecinta perkutut,” ungkapnya.
Terpisah, Tatag Triwibowo, Direktur Auto Unika Mekanik, yang juga hadir menyaksikan jalannya lomba, menyatakan mendukung kegiatan silaturahmi para pecinta perkutut ini.
“Istilahnya melestarikan burung perkutut. Kebetulan saya juga menggemarinya. Harapannya ke depannya bisa lebih besar event-nya, dengan lebih banyak peserta dan sponsor,” tuturnya singkat. (har)