JPNews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto mengumpulkan wartawan yang bertugas di lingkungan Pemkot Mojokerto, Jumat (22/11) malam 20.00 WIB di Ayola Sunrise Jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Kegiatan dalam rangka “Media Gathering: Sinergi Jurnalis dan KPU dalam Rangka Sosialisasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto tahun 2024”.
Turut hadir pimpinan atau yang mewakili dari instansi Bakesbangpol, Polres, Kejari, Kodim 0815, Bawaslu, dan Diskominfo Kota Mojokerto.
Sebagai narasumber media gathering, yakni tiga Komisioner KPU Kota Mojokerto. Ketiganya adalah Yahya Sachrul Wahyu Iman Asyidiq SPd, Ulil Abshor MPd dan Muhammad Oggy Yulian Pratama ST. Sedangkan Usmuni SE selaku Ketua KPU berhalangan hadir karena ada tugas lain.
Ketiga komisioner dalam kesempatan itu menjelaskan kesiapan divisinya masing-masing guna menyongsong pilkada serentak pada 27 November 2024 di hari Rabu.
Berkesempatan membuka acara, Oggy mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan tahapan pemilu ini tidak bisa lebih cepat atau lebih lambat. Tetapi mengikuti rambu-rambu dari KPU Jatim.
“Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan pemilu damai di Kota Mojokerto. Karena sudah deklarasi siap kalah siap menang. Maka tidak boleh ada yang sakit hati hingga timbul gesekan di masyarakat,” ucapnya.
Oggy dari Divisi Perencanaan Data dan Informasi itu juga menyampaikan salam dari Ketua Usmuni. “Ketua tidak bisa hadir ada kegiatan titip salam,” katanya.
Sementara pada pertemuan kali kedua gathering media ini, Yahya mengistilahkan acara ini kemasan ala gala dinner kecil-kecilan.
“Terima kasih kepada rekan media yang sering meliput menulis (kegiatan KPU). Bagi kami berarti mensosialisasikan ke instansi yang lain. Karena informasi tahapan pemilu tidak akan sampai ke masyarakat kalau tidak ada peran teman-teman media,” ujarnya.
Sementara Ulil yang bertanggung jawab pada Divisi Teknis Penyelenggaraan pada H-5 ini mengajak awak media turut mensukseskan pemilu damai di Kota Mojokerto. Sebab tahapan pemilu dari awal hingga saat ini terbantu peran media dalam mensosialisasikan ke masyarakat.
“Kalau dari teknis. Catatan dan evaluasi, salah satu sisi lemah dari pemungutan suara. Kesalahan mendasar yang sering terjadi di TPS. Karena minimnya sosialisasi. Sehingga pihaknya beberapa waktu lalu mengumpulkan di satu titik untuk memberikan sosialisasi agar meminimalisir kesalahan. Ya karena tidak mungkin mendatangi TPS satu per satu dengan waktu terbatas,” urainya.
Di bagian lain, Yahya pada Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM mengungkapkan bahwa teman-teman media sangat membantu pekerjaan divisinya. Sebab sehari-hari kerjanya melakukan sosialisasi. Seperti memberikan sosialisasi kepada para pemilih pemula. “Karena suara pemilih pemula ini merupakan generasi bangsa yang bisa menentukan arah bangsa 5 tahun ke depan,” katanya.
Selain itu tugas lain divisinya juga bagaimana berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memberikan hak suaranya.
“Deklarasi damai, sosialisasi kepada segmen pemilu, kayak disabilitas maupun segmen lainnya di masyarakat,” timpal Yahya. (har)