
SIDOARJO (Jpnews.id) – Auto Unika Mekanik memberikan support kepada komunitas sepeda lipat, Folding Bike Sidoarjo melakukan gowes long trip, Sabtu (8/6/2024) pagi ke Blitar, Jawa Timur. Kegiatan start pukul 06.00 WIB di depan kafe samping kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Sidoarjo.
Ajang tahunan ini memasuki tahun kelima bertajuk “Penataran Loop 5 Tamasya Bersama”. Rutenya menempuh jarak 320 km melintasi Mojokerto, Jombang dan Kediri.
Ketua event, Rachmad Septiarno (52) yang akrab disapa Epi mengatakan, bahwa di Blitar menginap sehari. Kemudian besoknya, Minggu (9/6) balik ke pulang lewat Kanigoro, Malang dan Sidoarjo.
“Waktu tempuh biasanya 10-11 jam. Rata-rata menyesuaikan kekuatan teman-teman. Tahun ini ada 45 peserta, cukup banyak dibandingkan tahun lalu.”
“Alhamdulillah tidak hanya dari Sidoarjo, tetapi peserta juga ada dari Malang, Yogyakarta dan Jakarta. Bali juga ada,” katanya di sela-sela persiapan pelepasan di Sidoarjo.
Masih Epi, untuk sepeda lipat campuran segala merek. “Kegiatan mulai pandemi 2020. Waktu itu, tidak banyak. Rata-rata paling banyak 50, karena long trip. Dari teman-teman komunitas sepeda lipat, Folding Bike Sidoarjo,” sambungnya.
Lebih lanjut, Epi menjelaskan, bahwa komunitas sepeda lipat cukup besar di Indonesia, tercatat 500-an komunitas. Kemudian, pesepeda lipat yang sudah teregister ada 6.000-an dari data mengikuti event-event.
“Ada namanya, forum komunikasi ID Folding, yang memayungi komunitas sepeda lipat. Dimana, kepengurusan di Jakarta yang mengkoordinir selama ini,” ungkapnya.
Sementara pada kegiatan kali ini bersifat rekreasi. “Untuk lomba beberapa komunitas pernah mengadakan, biasanya KOM (King of Mountain). Jadi nanjak, ada race, bisa berkelompok atau perorangan,” jelas Epi.
Tampak ada juga peserta emak-emak. “Total sekali trip ada 8 kali ceck points. Isinya tempat makan, dan obyek wisata, mayoritas. Tujuannya sih kita refreshing aja sebenarnya, menjalin komunikasi dengan rekan-rekan pesepeda lipat se-Indonesia. Kalangannya beragam, ada pengusaha, karyawan dan pensiunan,” ujarnya.
Menurut Epi, kalau di komunitas ini sifatnya rekreatif, tidak bersaing. Sehingga hubungan kekeluargaan itu bisa terjalin karena komunitas sepeda lipat ada di seluruh Indonesia.
“Kalau kegiatan sudah nasional. Jadi, tergantung agendanya masing-masing komunitas, kita datang ke sana. Seperti Makassar pernah, Batam pernah. Kalau kita sepeda lipat sifatnya mix computing ya. Yakni, masih naik kendaraan umum menuju lokasi, baru bersepeda,” ulasnya.
Kalau gowes full, lanjut Epi, sudah sering melintasi Jawa Timur hingga Jawa Tengah, sudah.
Dalam kesempatan itu, Epi juga mengapresiasi support dari perusahaan otomotif Auto Unika Mekanik atas dukungan yang luar biasa. “Kebetulan kenal Pak Tatag cukup lama berteman. Selain punya produk yang bagus, juga punya perhatian luar biasa pada kegiatan olahraga khususnya bersepeda ini,” ungkapnya.
Oleh karenanya, ia berdoa semoga Unika semakin maju. Sehingga terus terjalin hubungan dengan komunitas bersepeda, baik rekreasi maupun prestasi.
Salah seorang peserta kalangan ibu-ibu, Niken (51) mengatakan, ia dan suaminya ikut acara ini untuk menambah pengalaman, kebahagiaan, badan jadi sehat, sama silaturahmi.
“Sama suami bawa sepeda sendiri-sendiri. Insyaallah kuat untuk event Loop yang pertama. Sebelumnya, ikut event bukan Loop, endurance dua hari.”
“Persiapannya otomatis rajin latihan, juga menjaga pola makan sehat. Pokoknya mendukung fisik supaya kuat,” terangnya.
Ia menuturkan, kalau hobi bersepeda awalnya ikut-ikutan suami, tetapi lama kelamaan menjadi oke banget, hobi, suka.
Hampir sama, berikut ini peserta pria, dr Yunus Mahatma (62). Ia mengaku untuk terjun di event ini hanya melakukan persiapan latihan biasa saja, tiga hari sekali gowes. Sebelumnya sudah pernah jarak jauh, long race, di Yogyakarta.
“Persiapan khusus mengantisipasi panas saja, untuk istirahat di jam-jam siang lebih sering. Kekuatan mengayuh sepeda, nanti speknya ya setiap 50 km sampai di titik istirahat,” urainya.
Ia mengaku kalau berangkat bersama istri, juga teman sebanyak 10 orang. “Keinginan ikut kegiatan ini, olahraga sepeda dampaknya paling baik, paling sehat. Karena melatih jantung juga tidak terlalu latihan berat, membakar lemak. Kemudian membuang racun-racun, karena sering kencing,” ulasnya.
Terpantau meninjau lokasi pemberangkatan, Direktur Auto Unika Mekanik, Tatag Triwibowo menyatakan komitmennya dalam mendukung kegiatan olahraga.
“Intinya untuk ajang silaturahmi, juga kita support kegiatan positif untuk berolahraga.”
“Unika selalu mendukung untuk kegiatan-kegiatan yang unsurnya olahraga, juga salah satunya bersepeda. Dan, kebetulan ini ada perjalanan lumayan jauh dari Sidoarjo ke Blitar. Kita akan selalu support untuk kegiatan-kegiatan yang positif, itu ajalah,” pungkasnya. (har)