SURABAYA (jpnews.id) – Ketua FORKI Surabaya, Ozzie Nieuwenhuyzen turut menyaksikan opening ceremony Akademi Karate Funakoshi (AKF) Open Soegijat Baba Cup 2023, Sabtu (28/1/2023) siang 13.00 WIB di GOR Futsal Unesa, Lidah Wetan, Surabaya.
“Saya datang juga membawa tim saya sendiri, juga melihat peta kekuatan (karate,red) Jawa Timur,” kata Pembina dojo Shotokan Karate Academy Surabaya, dengan jumlah anggota 276 siswa ini.
Dikatakan pemilik nama lengkap Ersyael Krisnawati Artjihna ini, bahwa dalam setiap kejuaraan itu, selalu muncul atlet baru dan atlet lama yang turun.
“Yang baru bisa naik, dan yang lama bisa turun. Itu namanya olahraga tak terukur,” tuturnya.
Dia tak menampik, kalau ajang AKF juga dimanfaatkan untuk memonitor atlet-atlet yang bakal memperkuat kontingan Kota Surabaya pada Porprov Jatim VIII 2023 mendatang.
“Memang di sini (AKF) lingkupnya Jawa Timur, juga menjadi kancah atlet-atlet Surabaya menjajal (kemampuan) atlet-atlet di Jawa Timur,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Silvianus Alexander Sengko mengungkapkan, bahwa kejuaraan ini dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-57 perguruan karate Funakoshi yang diperingati setiap 18 Februari.
“Soke Soegijat Baba itu guru besar, pendiri Funakoshi, (kejuaraan ini) sebagai bentuk penghormatan,” ungkap Alex, biasa disapa Silvianus Alexander Sengko.
Masih Alex, selain itu, turnamen ini ditujukan untuk mencetak atlet. “Jika tidak ada kompetisi, maka tidak akan ada yang namanya lahir atlet-atlet terbaik, sebab baik kompetisi kecil, sedang maupun besar itu akan mengasah skill dan mental (atlet),” ujarnya.
Pada kejuaraan karate terbuka se-Jawa Timur, AKF Open ini mempertandingkan 8 kategori (8 tahun sampai U-21), 119 kelas, 951 peserta, dan 1117 pertandingan.
“Dari 23 perguruan yang ada di Jawa Timur, 17 di antaranya turut ambil bagian dalam kejuaraan ini, mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Lumajang, Blitar, dan Madiun juga ada,” sambungnya.
Di bagian lain, menurut Sihang Rudyanto, Ketua Dewan Guru Go-Shinjutsu Karate Funakoshi, bahwa Soke Soegijat Baba wafat sekitar tahun 1990-an.
“Ini ajang baru pertama kali di Jawa Timur. Harapannya, Funakoshi semakin dikenal di dunia perkaratean, dan melahirkan atlet-atlet karate tingkat nasional,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Antonius Bambang Ekalaja, biasa disapa Yoyok, selaku putra pendiri perguruan Funakoshi mengaku sangat gembira. “Dari pihak keluarga bersyukur masih ada kegiatan semacam ini. Harapannya, Funakoshi selalu maju,” tukasnya.
“Kami sangat senang (karate) besar dan berkembang di masyarakat Indonesia. Bahkan juga di dunia, sehingga karate menjadi salah satu jenis olahraga pada Olimpiade Tokyo 2020,” urai Yutaka Ishii, Wakil Konjen Jepang di Surabaya.
Ketua Umum PB Go-Shinjutsu Karate Funakoshi, Laksma TNI (Purn) FX Eddy Santoso SIP menuturkan, ini kegiatan baru untuk memperkenalkan guru besar Funakoshi yang pertama tahun 1967 deklarasi di Kota Malang.
“(Funakoshi) ada kemajuan, karena ada beberapa sebelumnya itu berbeda jurus. Ini kita satukan lagi dengan membuat video, agar yang kurang jelas bisa ditonton setiap saat,” bebernya.
Turut hadir pada ajang kali ini, Ketua FORKI Jatim, Samsul Muarif, dan Dirut Auto Unika Mekanik, Tatag Triwibowo, yang baru-baru ini men-support Muskot FORKI Surabaya. (har)