SURABAYA (Jpnews.id) – Salah satu poin Erick Thohir ketika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, yaitu memastikan suporter sepak bola pulang ke rumah dengan selamat.
Hal itu, menjawab soal larangan away suporter pada Liga Indonesia musim ini, saat ia mengunjungi venue FIFA Matchday antara Timnas Indonesia lawan Palestina, Selasa (6/6/2023) pagi di Stadion GBT, Surabaya.
Dijelaskan Menteri BUMN itu, kalau FIFA telah menyampaikan surat kepada PSSI dan Presiden RI, bahwa transformasi sepak bola tidak mungkin terjadi tanpa transformasi suporternya.
“Hasil urun rembuk (badan) liga dengan pihak kepolisian, bahwa ini produk transisi sesuai dengan surat FIFA. Yang mana, sementara sepak bola di Indonesia hanya didatangi oleh suporter tuan rumah,” terangnya.
Selain itu, dia mengingatkan, kalau kompetisi musim ini bakal melewati tahun politik (Pemilu 2024). “Sudah ada kesepakatan bahwa keamanannya hanya 50 persen. Nah, transisi ini harus kita jaga,” pinta Erick.
Untuk itu, ia mengingatkan, kalau akhir musim lalu, terjadi kerusuhan suporter. Sehingga, Erick berharap para suporter menjadi bagian transformasi sepak bola.
“Tidak hanya Bonek dan Persija (Jakmania), tetapi seluruh suporter di Liga Indonesia harus memberikan bukti, bahwa semua suporter harus pulang dengan selamat,” tegas Erick.
Dikatakan kalau itu adalah hal-hal penting, karena Erick sangat mendukung bergulirnya liga yang menjadi bagian penting PSSI, dan telah terjadi pembicaraan.
“Sesuai arahan bapak presiden, ini pertama kalinya, izin liga itu menjadi satu-kesatuan di seluruh provinsi. Jadi, ini terobosan yang luar biasa. Kepada kepolisian dan bapak presiden kita ucapkan terima kasih,” ungkapnya.
Manfaatnya, menurut Erick, sehingga semua bisa mulai mengagendakan acara tontonan, keamanan, dan dukungan pemerintah daerah masing-masing.
“Jadi, jawabannya sementara itu, tolong buktikan kita bisa. Kalau Inggris dulu terkenal Hooligans, ternyata sekarang bisa. Italia bisa, masa Indonesia gak bisa.”
“Ini transisi yang harus kita jaga, dan jangan sampai kepercayaan FIFA akhirnya terkena lagi seperti hal-hal yang tidak kita inginkan,” tantang Erick.
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan beberapa langkah yang akan dipersiapkan tahun ini, salah satunya perwakilan FIFA akan melakukan standarisasi sistem keamanan.
“Kebayang gak, tiba-tiba orang FIFA-nya datang ke sini, terus kerusuhan. Artinya apa? Kita sudah diberikan kesempatan oleh FIFA luar biasa. Beberapa kali tidak diberikan sanksi, tetapi ini jangan menjadikan kita lupa diri, bahwa seakan-akan kita dispesialkan,” ingatnya.
Lantas Erick mengenang kejadian SEA Games 2023 Kamboja, yang mempertemukan final Indonesia lawan Thailand.
“Ada tim dari luar negeri, kemarin Indonesia – Thailand. Di tim Thailand ditimpukin kalau nggak salah (dugaan permainan). Salaman sama saya, pasti diberhentikan. Ada yang berani salaman gak? Itu pasti diberhentikan,” tanya Erick sembari bercanda.
Itu yang mesti kita jaga, timpalnya, bahwa transformasi sepak bola itu harus menyeluruh, dan suporter menjadi bagian penting.
“Saya sangat apresiasi kalau suporter juga menghargai suporter lainnya untuk bisa pulang ke rumah dengan selamat,” tegas Erick Thohir.
Sementara itu, berkaitan pertandingan Timnas Indonesia menjamu Palestina, Erick menegaskan, kalau memasang standar tinggi, yakni target meraih poin maksimal. (har)