[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Ini Kata KONI Surabaya Tanggapi Dinamika Cabor Aeromodelling

Aeromodelling Surabaya
Tim Aeromodelling Surabaya saat mengikuti Kejurda DLG 2024 di Raci Pasuruan. (JP/AEROMODELLING)

SURABAYA, JPnews.id – Pengurus harian KONI Surabaya, Erie Hartanti mewanti-wanti cabang olahraga (cabor) yang tidak pernah meraih medali sepanjang porprov. Maka jatah atletnya bakal dikurangi, bahkan tidak diberangkatkan.

“Kalau tidak pernah dapat medali sepanjang porprov (Aeromodelling Surabaya) bisa kita kurangi dan bahkan bisa kita tidak berangkatkan,” ujar Erie Hartanti, Selasa (24/12/2024).

Ia menjabarkan edaran KONI beberapa waktu lalu. Bahwa syarat gelombang pertama puslatcab porprov. Yakni urutan pertama, adalah atlet peraih minimal perunggu porprov sebelumnya.Apabila kuota masih ada, urutan kedua. Yaitu atlet peraih medali kejurprov. Dan jika kuota masih ada, maka urutan berikutnya adalah atlet potensial.

“Jadi pemegang medali porprov adalah gelombang pertama yang masuk daftar puslatcab. Baru mengisi dengan atlet yang meraih medali di kejurprov. Baru kemudian sisanya atlet potensial. Dan kalau tidak ada, ya lewat,” jelentreh Erie.

Selain itu, ia juga menyampaikan pesan Ketua KONI Hoslih Abdullah, kalau target Surabaya. Yakni menjadi juara umum kesembilan kalinya dengan perolehan 200 medali emas.

READ  Hamba Allah Berikan Bantuan Buku Iqra TPQ Syekh Maulana

Terkait polemik atlet porprov cabor aeromodelling dari kabar yang beredar sebelumnya, Erie mengatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi pengurus cabor untuk menggelar seleksi atlet.

Sehingga tidak menjadi keharusan bagi cabor untuk menggelar kejurkot bagi seleksi atlet porprov. “Ini kewenangan masing-masing cabor (termasuk dana kejurkot). Tetapi pemkot memfasilitasi venue pertandingan,” tuturnya.

Lebih jauh, Erie mengatakan, berkaitan pengiriman atlet itu KONI Surabaya tidak bisa intervensi. “Ada yang lewat event (kejurprov), ada yang seleksi (kejurkot). Itu kewenangan masing-masing cabor,” paparnya.

Soal dinamika yang terjadi pada masing-masing cabor terutama mendekati ajang Porprov IX/2025 Malang Raya. “Gak apa, biar hidup dan berwarna cabornya,” ucap Erie berkelakar.

Erie menegaskan bahwa intinya semua itu kewenangan dari masing-masing cabor. Sebab KONI sebagai induk organisasi menghargai semua keputusan cabor.

“Kalaupun ada permasalahan (seperti di aeromodelling). Itu mungkin kurang informasi dan koordinasi, tetapi pasti ada solusinya. Karena kita semua melihat dari beberapa sisi,” tandasnya.

Di bagian lain, Rabu (26/12), Yuyun selaku Bendahara Cabor Aeromodelling Surabaya menjelaskan bahwa pihaknya dalam mengirimkan atlet porprov tidak asal tunjuk.

READ  NPHD Resmi Diteken, Anggaran Pilkada 2024 Jatim Rp845 Milliar

“Aeromodelling Surabaya seleksi atlet yang dikirim ke porprov adalah atlet yang meraih juara di kejurda-kejurda aero. Kemudian kejuaraan-kejuaraan aero level daerah. Misalnya Danlanud Cup, yang mengatasnamakan Kota Surabaya,” terangnya.

Yuyun menambahkan, kuota atlet untuk Porprov IX/2025 dari KONI Surabaya, yakni aeromodelling dua orang. Dan kuota ini sudah terpenuhi. Selain itu, ia mengakui kalau memang tidak menggelar seleksi lewat kejurkot sebagaimana umumnya cabor lain.

“Informasi tersebut sudah tersampaikan (anggota). Kan ada grup WA Aeromodelling Surabaya,” beber Yuyun.

Bicara soal target KONI kepada aero di porprov, Yuyun mengaku belum tahu. Apakah cabor lain sudah keluar targetnya, ia juga tidak tahu. “Ya (atlet) tidak asal tunjuk, harus ada prestasi sebelumnya,” tegasnya.

Selain itu, Yuyun mengakui telah terjadi mis-informasi antara pengurus aeromodelling dengan salah satu anggota beberapa waktu ini.

Ia menjelaskan, kalau yang bersangkutan baru bergabung Aeromodelling Surabaya pada saat Kejurda DLG Juni 2024 lalu.

“Teman Sidoarjo menitipkan ke Surabaya. Karena KK-nya Surabaya, yang sebelumnya bergabung Sidoarjo. Dan kita belum pernah komunikasi dengan yang bersangkutan,” jelasnya.

READ  Gebrakan Dahsyat Rakerda Perbasi Jatim 2024

Tambah Yuyun, sedangkan untuk usulan nama atlet porprov sudah masuk ke KONI Surabaya. Porprov Jatim, sambung Yuyun, aero mempertandingkan nomor. Antara lain FF (DLG, F1H, F1A), F2 ( 2A, 2B, 2C, 2D).

Karena itu, ia meminta atlet untuk berlatih di kelas-kelas tersebut. Sehingga pada saat lomba di kejurda atau kejuaraan level daerah bisa mendapatkan juara. Dan bisa mengusulkan ke KONI Surabaya untuk mengikuti porprov sesuai aturan yang ada.

“Bagi atlet baru yang ingin bergabung dengan Aeromodelling Surabaya. Silahkan komunikasi dengan pengurus, supaya tidak ada kesalahpahaman.”

“Sayang sekali, kalau adik-adik kita yang semangat ingin bergabung. Dan berprestasi di aeromodelling ini terhalang oleh hal-hal yang kurang jelas,” urainya.

Selain itu, meski Porprov VIII/2023 lalu aero gagal meraih medali, namun KONI tetap memberikan dua kuota. Tetapi sayang, tidak menggelar seleksi jalur kejurkot. Pasalnya, ada anggota yang menyangkal adanya pengumuman seleksi atlet porprov itu lewat kejurda.

“Tidak ada seleksi, pembinaan atlet, jadwal latihan dan upgrade skill. Kaderisasi juga tidak ada. Perlu perubahan sistem pembinaan atlet,” ucap anggota itu. (Redaksi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *