SURABAYA (JP) – Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah telah berlalu. Namun, seperti apa cerita Hari Besar Islam yang dikenal juga dengan Idul Kurban ini di sekolahan?
Berikut wawancara eksklusif Idul Kurban di Smantass yang berlangsung hari Sabtu (1/7/2023) pagi di parkiran kelas XI sekolah.
Tanya jawab dilakukan oleh siswa kelas X Muhammad Kahfirossi Satria Hantaliandy (16) di sekolahnya SMA Negeri 17 Surabaya Jl Rungkut Asri.
Parkiran sekaligus menjadi lokasi penyembelihan hewan kurban. Wawancara dengan Ketua Panitia Hanum Mafrudho (18), yang juga Ketua SKI.
Rossi: Sejak kapan penyembelihan hewan kurban di SMA Negeri 17 Surabaya?
Hanum: Sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya. Dan terhenti karena adanya (pandemi) Covid-19. Ini kurban kedua setelah pandemi.
Rossi: Hewan kurban ini dapat dari mana?
Hanum: Patungan warga Smantass, juga infak siswa-siswi.
Rossi: Waktu pelaksanaan jam berapa?
Hanum: Dari jam 06.00 – 16.00 WIB.
Rossi: Bilamana prosesi penyembelihan sampai pembagian daging kurban. Apakah bisa menggambarkan?
Hanum: Untuk pelaksanaan alhamdulillah berjalan dengan lancar. Karena para panitia dari guru dan anggota SKI bekerja sama dengan baik.
Rossi: Lantas pembagian daging kurban ke siapa saja?
Hanum: Warga Smantass yang membutuhkan. Kemudian panti asuhan, warga sekitar, serta muqorib (orang yang patungan). (ros/red)