SURABAYA, JPNews.id – Delapan santri cilik TPQ Syekh Maulana Malik Ibrahim sumringah, Senin (9/1/2023) badah Magrib, saat menjalani rutinitas mengaji di Blok A Mushola Rusunawa Gununganyar Sawah, Surabaya.
Penyebabnya, malam itu, mereka mendapatkan bantuan buku cara membaca Alquran metode Iqra. Uniknya, tidak diketahui Hamba Allah yang telah memberikan sedekah tersebut.
“Tiba-tiba ada satu boks di mushola berisi 20 buku Iqra, 24 biji pensil, sebuah rautan ukuran besar, dan buku tulis 114 biji,” ungkap pengasuh TPQ, Harun Effendy.
Dijelaskan, dirinya baru menyadari adanya boks setelah diberitahu salah seorang santriwati. “Kata anak-anak sudah beberapa hari di situ (mushola), mereka berpikir itu punya saya, makanya ndak berani mengambil,” terangnya.
Tanpa berpikir panjang, sebanyak 7 buah buku Iqra dibagikan kepada santri yang hadir. “Sebenarnya banyak, cuman yang absen mengaji juga banyak. Sisanya akan saya berikan ke santri yang lain,” katanya.
Menurutnya, tren mengaji di TPQ Syekh Maulana mengalami peningkatan usai adanya bantuan mukena dan sarung anak-anak. “Alhamdulillah, di sini tidak dipungut biaya, karena itu, anak-anak juga tidak saya tekan harus mengaji, murni kemauan mereka,” tuturnya.
Untuk buku-buku, pihaknya berencana sebagai tambahan hadiah, adanya lomba mewarnai kaligrafi nanti. “Ke depannya, saya berharap siapapun yang bersedekah bisa memberitahu, agar bisa kami doakan, meskipun minta dirahasikan namanya,” ujarnya.
Harun beralasan, kunci mushola hilang, paling sering isi kotak amal hilang, pernah juga radio, sehingga dikhawatirkan, misalnya tanpa sepengetahuan menaruh barang seperti ini, kalau hilang, jadi tidak tahu.
“Namun, yang jelas, sebagai pengasuh dan takmir mushola, kami sampaikan terima kasih kepada dermawan yang telah menyumbang, semoga dicatat Allah SWT sebagai amalan saleha, karenanya tadi anak-anak saya minta membaca alfatihah bersama-sama,” pungkasnya. (red)