KOTA BATU (JP) – Warga Kota Batu dan juga wisatawan tumpah ruah di kawasan Alun-alun Kota Batu untuk menyaksikan pawai gunungan ketupat dan hasil bumi dalam acara “Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Wisata Batu”, Rabu (17/4) sore. Acara ini merupakan puncak perayaan Lebaran Ketupat di Kota Batu yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Batu.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini. Arief berharap acara ini dapat terus dilestarikan dan menjadi semakin meriah di tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini dapat menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu, dan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami juga ingin acara ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan semangat kebersamaan di Kota Batu,” ujar Arief.
Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkot Batu dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal.
“Kami mengapresiasi dan ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Dinas Pariwisata Kota Batu, panitia penyelenggara, dan masyarakat. Kami berharap Grebek Kupat Tumpeng Syawalan ini bisa lebih meriah, lebih baik lagi, dan lebih besar. Kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini,” kata Zadiem.
Grebeg Kupat merupakan tradisi turun-temurun yang diwariskan dari para leluhur di Jawa, khususnya Jawa Timur. Tradisi ini memiliki makna simbolik sebagai wujud rasa syukur atas nikmat panen dan doa untuk keberkahan di masa depan. Di Kota Batu, Grebeg Kupat dirayakan dengan pawai yang meriah dengan menampilkan gunungan ketupat raksasa dan berbagai hasil bumi dari berbagai daerah di Kota Batu.
Pawai dimulai dari Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Batu dan berakhir di Alun-alun Kota Batu. Pawai diiringi oleh alunan musik tradisional, tari-tarian daerah, dan atraksi budaya lainnya. Berbagai tumpeng raksasa, seperti tumpeng ketupat, tumpeng tomat, tumpeng apel, dan tumpeng hasil bumi lainnya menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Batu ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat. Harapannya, acara ini dapat menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Kota Batu.
(Sumber berita Diskominfo Kota Batu: Hasan, Hadi, Eko, Dwi)