JPNEWS.id, SIDOARJO – Dua pemain Unika Bajul Ijo U17 Soeratin saling bertemu dalam laga terakhir Liga Persebaya U20, Selasa (22/11/2022) sore 15.00 WIB di Lapangan Brigif 2 Marinir, Sidoarjo. Yakni, M Kahfirossi dan Raffi Syaifullah.
Secara permainan tim kedua pemain itu, punya kualitas yang relatif sama. Namun, kalau berkaca pada statistik di atas kertas, diketahui Sasana Bhakti (Sakti) penghuni papan bawah, sedangkan Indonesia Muda (IM) kompetitor puncak klasemen.
Sayang, kedua pemain ini tidak bisa berhadapan secara langsung dalam pertandingan tersebut. Pasalnya, de Rossi, sapaan akrab M Kahfirossi, tidak seperti biasanya. Kali ini, baru dimainkan Sakti di babak kedua. Sementara Raffi dimainkan IM sejak menit awal, tetapi tak lama ditarik keluar karena cidera.
Nampaknya, IM yang merasa di atas angin, seakan sengaja menurunkan para pemain lapisnya. Di sisi lain, Sakti kebanjiran pemain seniornya, yang pada laga-laga sebelumnya jarang terlihat hadir. Sehingga kedua tim memainkan permainan terbuka.
Petaka diperoleh Sakti, baru beberapa menit berjalan, terjadi perebutan bola di kotak terlarang. Salah seorang pemain bertahan Sakti melancarkan tekel.
Sekilas kaki pemain Sakti menyentuh bola dahulu, tetapi karena lapangan licin (becek) sehingga jatuhnya meluncur deras dan membentur kaki penyerang IM. Tanpa ampun wasit menunjuk titik putih. Skor berubah 0-1 setelah algojo IM sukses menjalankan tugasnya.
Lagi-lagi wasit memberikan hadiah penalti. Namun, kejadian kali ini memang pelanggaran murni. Di mana, pemain bertahan Sakti melakukan dorongan pemain IM yang coba memasuki kotak 16. Skor kembali berubah, 0-2 IM semakin leading.
Di babak kedua, IM kembali mencetak gol setelah berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Sakti.
Permainan Sakti berubah, serangannya lebih menggigit sesaat setelah masuknya de Rossi di seperempat waktu di babak yang kedua. Sentuhan pertama pemain yang dijuluki The Phantom ini melalui sepak pojok.
Umpan lambungnya begitu cantik menyasar palang dua. Sayangnya gagal dimaksimalkan pemain Sakti yang sudah berdiri bebas karena telat melancarkan tembakan on target. Begitu menendang, juga tidak terarah.
Tak cukup di situ, pemain jebolan SSB Rungkut FC ini terus bergerak menyisir setiap jengkal lapangan tengah, baik saat menyerang maupun membantu pertahanan.
Peluang terakhir didapat de Rossi melalui tendangan bebas menjurus ke gawang. Kali ini, dia terlihat ragu. Sepakannya terarah namun lemah, sehingga mudah diamankan penjaga gawang IM. Wasit pun meniup peluit panjang.
“Tadinya saya mau cip ke mulut gawang untuk menciptakan peluang, tetapi saya juga berpikir menembak ke gawang. Hanya khawatir naik ke atas, hasilnya malah lemah,” ujar pemain yang memiliki tendangan kanon ini. (wan)