SURABAYA (Jpnews.id) – Unika Bajul Ijo U-17 Soeratin kembali menuai hasil positif dalam laga persahabatan, Minggu (4/6/2023) pagi di Std Poltekpel Gununganyar, Surabaya. De Rossi dkk menang 4-1 (0-1) menjamu klub internal Persebaya, Maesa.
Mengawali pertandingan babak pertama, Bajul Ijo sudah mendapatkan sejumlah peluang emas lewat kaki Nabil, Ronald dan Raffi.
Sementara, Maesa hanya mengandalkan serangan balik, terutama lewat sayap kanannya. Namun, masih bisa diamankan Excel, kiper berusia 13 tahun asal Al Rayyan.
Terlalu asik menyerang, konsentrasi pemain belakang Bajul Ijo yang digalang duet stoper M Fahri dan Fattan, kecolongan.
Memanfaatkan bola muntah dari tepisan Excel, penyerang Maesa, Rama berhasil menyambar menjadi gol pembuka menit 20, skor berubah 0-1 untuk tim tamu.
Gol itu, bertahan hingga turun minum usai 40 menit babak pertama diakhiri wasit Kafila.
Babak kedua, duet maut pelatih legendaris Persebaya, Totok Risantono – Oetoyo melakukan sejumlah perubahan, dengan memasukkan pemain-pemain kunci, seperti M Aril, juga de Rossi.
Di luar dugaan, satu kontrol bola, langsung balik badan, Ronald berhasil melepaskan tembakan keras kaki kirinya di dalam kotak penalti, dan gol, 1-1 menit 55.
Saking kerasnya dan akurat, bahkan kiper terbaik ajang internasional di Qatar, Farel, hanya bisa tertegun kaget.
Sebenarnya, eks kiper Bhayangkara FC U-13 Soeratin ini, bakal memperkuat Bajul Ijo. Namun, dipinjamkan dimainkan untuk Maesa, karena pertandingan batal main tiga babak.
Tapi nahas, Farel jadi bulan-bulanan para pemain Bajul Ijo. Kiper yang dikenal jago penalti ini, dibobol hingga empat kali. Gol kedua Bajul Ijo, diciptakan oleh Raffi hasil permainan tiki-taka dengan Ronald.
Menyusul gol berikutnya, dari pemain bertahan Aril, yang naik ke jantung pertahanan, menit 62. Berikutnya, lagi-lagi Raffi sukses menempatkan bola ke pojok kiri atas penjaga gawang, tanpa pengawalan.
“Hebat! Bajul Ijo kayak mesin Diesel, lambat panas. Anak-anak gak ndayani (tampak remeh). Tapi tembakannya keras dan akurat,” ujar Emak-emak yang menyaksikan.
Menurut sekretaris tim, Harun, bahwa di babak pertama, kiper Maesa sangat muda. Barangkali, anak-anak agak ragu.
“Tapi, begitu babak kedua, yang kiper Farel, ya bisa kita lihat sendiri, bagaimana anak-anak semangat melepaskan shot on target.” “Saya kira Farel bagus. Hanya saja, pressure teman-temannya kurang saat diserang. Alamat kiper selalu posisi terbuka untuk ditembak,” ucapnya. (har)
