[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Atlet Paralimpik Sidoarjo Terima Keterampilan Damar Kurung

Atlet Paralimpik
ATLET PARALIMPIK: Tim PKM Unesa memberikan pelatihan damar kurung di Sidoarjo, Sabtu (2/9/2023) pagi. (JP/HARUN)

SIDOARJO, JPNews.id – Dosen PLB Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM), Sabtu (2/9/2023) pagi di SLB B Dharma Wanita di Jl Pahlawan Gg TMP.

Sasaran PKM kali ini adalah atlet-atlet paralimpik National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Sidoarjo. Mereka diberikan keterampilan membuat kerajinan damar kurung.

Temanya, “Pelatihan Vokasional Membuat Damar Kurung dalam Pengembangan Kemampuan Berwirausaha bagi Atlet Paralimpik Sidoarjo”.

Tak hanya atlet paralimpik, sejumlah siswa SLB aktif, juga alumni turut mengikuti jalannya pelatihan.

Menurut Ketua tim PKM Diah Anggraeny SPd MPd mengatakan bahwa ia bersama timnya, antara lain Prof Sujarwanto MPd.

Kemudian, Dra Siti Mahmudah MKes, Dr Endang Pudjiastuti Sartinah MPd, dan Danis Ade Dwirisnanda SPd MHum.

“Kegiatan kami di sini tentang pelatihan vokasional dalam mengembangkan kewirausahaan damar kurung bagi paralimpik di Sidoarjo,” tutur Diah.

Dikatakan, latar belakang kegiatan tersebut, bahwa tidak selamanya mereka menjadi atlet. Tapi mempunyai masa. Dimana ketika mereka sudah di masa-masa yang tidak produktif dalam artian tidak menjadi atlet lagi. Tapi mereka bisa berwirausaha. 

“Disana lah kami membekali pelatihan, agar para atlet ini terus bisa berkembang. Bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, finansial nya, juga tidak kekurangan dengan adanya kewirausahaan,” timpalnya.

Sementara itu, Danis Ade Dwirisnanda SPd MHum menjelaskan proses pembuatan damar kurung. Seperti lampion segiempat, di sisi-sisi nya terdapat cerita (gambar) masyarakat. Asalnya dari Gresik. 

“Kami sudah mempersiapkan kerangka nya. Jadi adik-adik disini kami latih menggambar cerita empat sisi. Lalu kami tempelkan di kerangka damar kurung tersebut.”

READ  KPU Goes to Campus, Nobar Kejarlah Janji di UWKS dan Unesa

“Dulunya menceritakan tentang kisah-kisah religi masyarakat Gresik seperti mengaji, terus (kehidupan) di masjid, main kelereng anak-anaknya. Filosofi nya itu tentang kehidupan khususnya untuk anak-anak,” jelas Danis.

Zaman dahulu di pedesaan, damar kurung ini dipakai untuk lampu kayak lampion. Misalnya pas jalan kaki di gelapnya malam desa-desa. 

“Tapi kalau zaman sekarang damar kurung bisa dijumpai di kafe-kafe. Utamanya punya nilai seni. Sehingga bisa untuk menghias kafe-kafe,” terang Danis.

Pembuatan nya tergolong mudah, tutur Danis. Kerangka nya dari kayu yang di susun menjadi persegi empat. Lalu, di tempel pakai lem, atau di kaitkan dengan benang.

“Lalu untuk gambar-gambarnya di keempat sisi damar kurung itu, kita memakai kertas atau kertas minyak,” ucapnya singkat.

Di bagian lain, Dr Endang Pudjiastuti Sartinah MPd menyampaikan “Pentingnya/Peranan Kewirausahaan bagi Atlet Paralimpik di Sidoarjo”.

“Tadi materinya sudah di sampaikan terkait pembekalan PKM untuk teman-teman disabilitas, ataupun teman-teman atlet paralimpik.” 

“Kemudian, juga untuk anak-anak yang masih sekolah di SLB tadi di berikan materi tentang kewirausahaan,” ujarnya.

Lanjut Endang, bagaimana para peserta ini di latih untuk bagaimana bisa mempunyai ide kreatif dan inovatif. 

“Akhirnya nanti anak-anak ataupun peserta PKM di harapkan mampu berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri maupun untuk diri orang lain.”

“Jadi, nanti akhirnya mereka kalau sudah punya usaha, bisa merekrut dari teman-teman yang lain. Untuk bisa bekerja, di ajak bekerja bersama-sama,” timpal Endang.

Kemudian, bisa di tawarkan melalui online, WA, atau apapun hasil karyanya. Sehingga mampu untuk menghidupi diri sendiri maupun untuk kebutuhan keluarganya.

“Jadi, pelatihan damar kurung ini salah satu kegiatan untuk teman-teman ini bisa membuat atau menciptakan produk inovasi nya.”

READ  Basket Putri Jatim Menang 60-24 Papua, Pastikan Lolos Semifinal

“Untuk menggambar ataupun melukis untuk damar kurungnya itu, nanti bentuknya sudah jadi, baru di dalamnya ada lampu,” urainya. 

Nah, nanti usaha seperti ini, masih Endang, bisa di pasarkan ke gurunya, ke tetangga, ke masyarakat bisa seperti itu. Harapannya, mereka nanti punya usaha. Misalnya damar kurung, tapi mungkin juga usaha yang lainnya tidak menutup kemungkinan.

Kendati demikian, ia menjabarkan usaha lain yang bisa di geluti penyandang disabilitas menurut pengalaman. Seperti tata boga kayak memasak, hingga kerajinan tangan.

“Misalnya dia membuat makanan ringan, tahu krispi, atau (jual) telur asin, juga pernah seperti itu, di ajari dari keterampilan life skill nya. Keterampilan kecakapan hidupnya,” tukas Endang. 

Di kesempatan ini, Kepala SLB B Dharma Wanita Kabupaten Sidoarjo Evi Ernawati SPd menyampaikan ucapan terima kasih. Karena ketempatan kegiatan. 

“Alhamdulillah terima kasih kepada tim PKM Unesa. Di mana pelatihan ini menjembatani anak-anak kami untuk bisa berkarya di bidang vokasi. Harapan kami tidak hanya ini, tetapi akan ada pelatihan-pelatihan lain berikutnya,” ucap Evi.

Ia mengungkapkan, kalau SLB nya sering ketempatan pelatihan, baik dari NPCI, dinas sosial maupun dinas-dinas terkait. 

“Kegiatan pemberian keterampilan vokasi untuk anak-anak paralimpik, bagi saya sangat penting, bermanfaat sekali. Karena memang seperti ini di perlukan temen-temen khususnya disabilitas.”

“Jadi, mereka nanti kalo sudah terjun di masyarakat misalnya, dia kepingin membuka usaha sendiri, sudah punya dasar, sudah punya kemampuan, punya keterampilan,” imbuhnya.

Sedangkan, Muhammad Ayodya Putra Prasetya, atlet panahan paralimpik nasional asal Sidoarjo, salah satu peserta mengaku senang adanya pelatihan ini.

Peraih dua perunggu Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 Papua itu berterima kasih, sekaligus berharap ada pelatihan lanjutan.

READ  Atlet Bondowoso Meninggal, Tinju Porprov Jatim VIII/2023 Distop

Yudha, sapaannya, mengungkapkan aktivitas sehari-hari saat ini rajin latihan. Karena untuk persiapan Peparnas 2024 Medan. 

“Event terakhir 2022 di Solo ajang ASEAN Paralympic Games (APG). Motivasi saya buat teman-teman, tetap latihan jangan kapok, memang berat, tapi hasil tidak mengkhianati,” tandasnya.

Menambahkan, Teguh Santoso Ketua NPCI Kabupaten Sidoarjo turut mengapresiasi tim PKM Unesa atas perhatikan terhadap atletik khususnya disabilitas. 

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi modal, jika nanti tidak lagi berkecimpung di olahraga. Bisa mengembangkan keterampilan dari Unesa ini,” katanya.

Teguh menjelaskan, kalau NPCI itu KONI nya anak-anak disabilitas. Mewadahi olahraga anak-anak yang punya hambatan atau disabilitas. Nanti di arahkan untuk berprestasi secara nasional sampai internasional.

“Di Sidoarjo, NPCI sudah lama terbentuk, alhamdulillah sudah mengorbitkan anak-anak berprestasi sampai internasional.”

“Terakhir mas Ken Gumilang atlet disabilitas ketunaan kaki. Dia sekarang mengikuti pelatnas Para Olympic 2024 Paris,” bebernya.

NPCI Mewadahi semua cabor, sambung Teguh. Tetapi yang paling banyak atletik. Karena tidak butuh banyak biaya. Jalurnya dan tingkat seleksinya lebih mudah baik tingkat nasional maupun internasional.

“Kedua, cabor panahan, ada dua atlet, yakni mas Yudha dan mas Ken. Insyaallah tahun-tahun berikutnya ada penerusnya kedua anak ini di panahan.”

“Terakhir kemarin di pekan paralimpik pelajar di Palembang ada satu anak Sidoarjo dari cabor renang. Dia tunadaksa tangan, mas Ubaid itu, dapat medali dua perak satu perunggu, anak SMP Negeri 2 Candi,” pungkasnya. (haruneffendy)

Tim PKM Damar Kurung:

  1. Diah Anggraeny, S.Pd, M.Pd                   
  2. Prof. Sujarwanto, M.Pd   
  3. Dr. Endang Pudjiastuti Sartinah, M.Pd 
  4. Dra. Siti Mahmudah, M.Kes  
  5. Danis Ade Dwirisnanda, S.Pd., M.Hum    

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *