JPNews.id – Kegiatan asesmen SKKNI manajer atau kepala cabang koperasi yang digelar Lembaga Diklat Profesi (LDP) Rizky Amanah Jaya (Raja) selama dua hari resmi telah usai dan berjalan sukses di Hotel Farrel Nganjuk, Jawa Timur, Jumat sore (29/11/2024) kemarin.
Kembali hadir Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (KadinkopUM) Kabupaten Nganjuk, Cuk Widiyanto SH MH. Untuk menutup rangkaian acara asesmen SKKNI manajer/ kepala cabang koperasi selama dua hari, yakni 28-29 November 2024.
Seperti saat membuka acara, Kamis (28/11) lalu. Cuk kembali datang didampingi oleh Plt Kabid Koperasi Bimo Budi Utomo SE pada ajang “Assessment SKKNI Manajer/ Kepala Cabang KSP – KSPPS” tersebut.
Bahkan sebelum seremonial penutupan, Cuk memamerkan bakat nyanyi lewat tiga lagu di antaranya ciptaan sendiri tema Nganjuk dengan genre musik koplo campursari.
Dalam kesempatan sambutan pertama, Sudirman Agus Direktur LDP Raja melaporkan, bahwa ada peserta dari luar Nganjuk di antara 35 orang. Yakni tiga Sumenep, satu Mojokerto dan dua dari Kediri. Serta satu lagi Magetan.
Selain itu, hari pertama, pagi-pagi, juga ada enam peserta ujian RCC atau perpanjangan sertifikasi asal Sidogiri Pasuruan.
“Alhamdulillah dari semua peserta, kami sebagai asesor dengan suasana Kabupaten Nganjuk yang luar biasa. Seolah-olah meninggalkan ini berat sekali,” ucapnya.
Ust Sudirman, sapaannya, berharap bisa kembali hadir bekerja sama lagi dengan peserta yang berbeda. Ia menambahkan, pengumuman peserta yang kompeten dan tidak itu lewat email masing-masing.
Selanjutnya, Dwi Nuris Darusmanto Ketua Forum Komunikasi KSP – KSPPS Kabupaten Nganjuk, turut mengapresiasi Sudirman Agus bersama LDP Raja. Di mana telah memfasilitasi SKKNI (standar kompetensi kerja nasional Indonesia) untuk manajer atau kepala cabang koperasi di Kabupaten Nganjuk.
“Terima kasih hormat saya kepada Bapak Sudirman Agus, juga lembaga LDP Rizky Amanah Jaya,” katanya.
Oleh karena itu, Nuris berpesan kepada seluruh peserta khususnya yang dari Nganjuk. Supaya memperhatikan 11 kompetensi yang menjadi bahan uji. Tujuannya untuk memajukan koperasi dan menyejahterakan anggotanya.
“Desember kita juga melakukan input USP (unit simpan pinjam). Kita juga sudah melakukan sistem OSS. Karena target dari forum tahun ini sudah harus OSS semua,” tuturnya.
Ia mengaku patut berbangga karena sesuai Permenkop Nomor 8 tahun 2023, Nganjuk lah pertama kali yang melakukan UKK (uji kelayakan dan kepatutan).
“Tajuk kita bulan Desember ini harus sudah mengumpulkan persyaratan USP. Masih kurang dari 10. Jadi koperasi yang belum ini masih menunggu hasil asesmen. Sebab salah satu syarat USP, pengelola atau manajer harus memiliki sertifikasi kompetensi SKKNI,” ungkapnya.
Berikutnya salah seorang peserta, Siti Murti Asma Ningrum berkesempatan menyampaikan kesan dan pesan selama acara. “Alhamdulillah dua hari ini kita lewati. Kemarin sama fasilitator Pak Dedy dan sekarang bersama asesor Bapak Agus Mustofa dan Sudirman. Serta ibu Atiek.”
“Mewakili rekan-rekan kami berterima kasih telah diberikan kemudahan untuk mendapatkan materi ilmu dan pengalaman terkait bimbingan asesmen SKKNI manajer atau kepala cabang koperasi selama dua hari ini,” kesannya.
Ningrum berharap melalui proses ini, sebagai manajer bisa menerapkan, juga dapat mengevaluasi kinerja koperasi masing-masing agar lebih sehat dan tertib. Sehingga bisa memberikan kemanfaatan bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat.
“Khususnya kepada pemerintah pesannya, agar bisa masuk anggaran belanja, ke depannya bisa gratis. Paling tidak ada subsidi. Supaya makin banyak teman-teman yang ikut, sehingga ada kontribusi memajukan koperasi di daerah masing-masing,”ujarnya.
Terkait materi 11 kompetensi. Terus terang pada awalnya, ia serasa kembali ke ujian sekolah. “Tapi syukur alhamdulilah berkat bimbingan Pak Sudirman dan yang lain, kami dapat melalui dengan baik,” tukasnya.
Sementara itu, mewakili asesor, Atiek Nurhidayati menyatakan bahwa dari tim penguji sudah menyampaikan asesmen untuk memberikan rekomendasi kompetensi.
“Kita juga sudah menggunakan sistem baru hasil pengembangan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Kalau dulu sangat bertele-tele menulis berjam-jam. Jumlah soalnya juga ratusan.”
“Sementara saat ini BNSP konteks nya memverifikasi pengakuan atas aktivitas yang sudah bapak ibu sudah lakukan di lapangan. Makanya kita gunakan metode presentasi. Jika yang bapak ibu lakukan sudah sesuai standar itu kami sampaikan. Jika belum maka bisa kami sampaikan apa yang perlu diperbaiki. Lebih ke masukan saja,” jabarnya.
Atiek menambahkan, bahwa intinya semua peserta tahu rekomendasi kompetensi asesor kepada asesi. Tapi keputusan ada di LSP (lembaga sertifikasi profesi). “Karena melalui sidang pleno lewat rekomendasi asesor. Baru akan ada keputusan lewat email masing-masing,” terangnya.
Menurutnya agar menjadi perhatian, bahwa sertifikat kompetensi berupa kertas dengan logo Garuda. Seonggok kertas luar biasa karena dicetak oleh negara itu by name. Artinya satu sertifikat itu ada nomor seri atas nama masing-masing yang terkoneksi dengan kementerian tenaga kerja. Agar tahu berapa orang Indonesia itu pemegang sertifikat kompetensi.
“Terima kasih buat Pemkab Nganjuk atas terselenggaranya kegiatan ini. Dan buat peserta ini bukan sekedar selembar kertas. Tapi lebih jauh ada amanah yang diemban sebagai amal jariyah untuk mengembangkan koperasi,” tandasnya.
Menutup jalannya asesmen, KadinkopUM Cuk Widiyanto, mengawali sambutan memotivasi semangat semua peserta dengan yel-yel “Koperasi Maju! Anggota Sejahtera”.
Punya keahlian multi talent, Cuk turut menyumbangkan tiga lagu termasuk ciptaan sendiri bertema Kabupaten Nganjuk.
Lantas, ia berpesan kepada pengelola koperasi agar dapat menjalankan fungsi sebenarnya. Yakni fokus pembinaan anggota bukan nasabah. Kalau dalam pelaksanaannya menjaring nasabah disarankan ikut OJK. *Atau kalau tidak ya siap-siap berurusan dengan aturan OJK,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Cuk, kalau ingin ikut pembinaan dinas koperasi. Maka harus penuhi semua persyaratan sesuai ketentuan pemerintah salah satunya asesmen manajer atau kepala cabang koperasi. Sebagaimana acara ini.
Ia menjabarkan fungsi pemerintah saat ini dalam rangka memerangi bank titil atau rentenir. Karenanya, ia sering melakukan operasi satgas gabungan ke pasar-pasar. Bahkan dinihari, hingga subuh.
Hasilnya, Kabupaten Nganjuk meraih sejumlah penghargaan di bidang koperasi dari pemerintah pusat.
Dalam memberantas atau menertibkan bank titil, pihaknya membentuk satgas pengawasan koperasi. Terdiri dari polisi pol PP dan forum. Selain itu, juga memasang banner raksasa di 11 titik lalu membagikan ke media sosial.
“Alhamdulillah selama dua hari ini bisa melalui dengan baik dan sehat. Apresiasi kepada peserta luar daerah ada dari Sumenep,” ucapnya.
Sebagai penutup, ia juga menyampaikan terima kasih ke tim panitia, kepada BNSP juga LDP Raja. Ini baru pertama kali, salut saya dua hari sudah diberikan materi wawasan terkait SKKNI,” timpalnya.
Masalah usulan Ningrum salah satu peserta, Cuk menegaskan, bahwa pada 2025 sudah dok. “Insyaallah Pak Sudirman 2025 baik-baik sama Pak Kabid, sebab sudah dok anggaran.”
“Ya sempat timbul perdebatan di dewan. Masak KSP butuh subsidi. Jadi usulan Mbak Ningrum tadi sudah terjawab meski dok anggarannya untuk pelatihan. Masak KSP omzet Rp 3 miliar sambat bayar Rp3 juta,” kelakar Cuk Widiyanto. Sembari resmi menutup dengan aba-aba memukul dengan jari ujung mikrofon. Lalu foto bareng. (har)