[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Asesmen Kepala Cabang Koperasi Kembali Digelar Apeksyindo

Asesmen Kepala Cabang Koperasi
ASESMEN: Manajer atau kepala cabang koperasi sedang mengikuti bimbingan uji kompetensi Apeksyindo, Kamis kemarin (25/7/2024) di Sidoarjo. (Dok/HARUN)

SIDOARJO (JPnews.id) – Asosiasi Penggerak Ekonomi dan Koperasi Syariah Indonesia (Apeksyindo) bersama LDP Raja kembali menggelar bimbingan uji kompetensi atau asesmen SKKNI manajer/kepala cabang koperasi, Kamis (25/7/2024) di Halogen bypass Juanda, Sidoarjo.

Kegiatan ini terselenggara juga atas kerja sama dengan LSP koperasi yang berpusat di Semarang, terkait legalitas kompetensi dari BNSP.

Ketua Apeksyindo Sudirman Agus mengatakan, bahwa bimbingan ini sebagai bekal para peserta SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dalam menghadapi asesmen, Jumat (26/7) pagi ini.

“Besok (pagi ini,red) melakukan ujian atau asesmen untuk manajer/kepala cabang koperasi,” ujar Ustaz Dirman, sapaan akrab Sudirman Agus.

Istimewanya asesmen kali ini, para peserta pada malam harinya (25/7), juga mendapat bonus bimbingan mengurus perizinan di OSS. Juga cara mengikuti UKK (Uji Kelayakan dan Kepatutan) untuk pengurus dan pengawas koperasi.

READ  FIP Unesa Bekali Guru Keterampilan Manajemen Bisnis Siswa Autis 

“Acara dengan Madiun (20 Juni kemarin,red) asesmen sama. Namun kelebihannya sekarang ini ada bonus bimbingan perizinan koperasi,” ungkapnya.

Peserta asesmen ada 27 dari Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan, Pasuruan, Jombang, Kediri, dan jauh dari Samarinda Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, bahwa sertifikat kompetensi manajer/kepala cabang koperasi dari BNSP ini merupakan syarat utama seorang manajer/kepala cabang.

Menurut Ustaz Dirman, bahwa pelatihan hari ini untuk menyamakan persepsi peserta sebelum mengikuti uji kompetensi, seperti istilah-istilah di dunia perkoperasian. Sehingga punya persepsi yang sama di lembaga keuangan koperasi. 

“Kebetulan saat ini yang ikut ada dari koperasi syariah, konvensional, bahkan dari Primkopal RSPAL dr Ramelan. Ada yang dari KSP, KSPPS, dan dari koperasi syariah yang mempunyai unit simpan pinjam. Jadi komplit,” tandasnya.

Sementara itu, fasilitator Dedy Prasetyo Winarno menjelaskan, bahwa ia memberikan 11 materi unit kompetensi yang harus ada pada manajer/kepala cabang koperasi terutama pembiayaan berbasis syariah.

“Mulai dari manajerial, rencana kerja, operasional usaha, pemahaman teknik aktivitas pemberian pembiayaan kepada anggota, yang harus mendasari dengan kontrak atau akad-akad,” katanya.

READ  LDP Raja Assessment SKKNI Manager Koperasi 2024 Nganjuk

Selain itu, juga memberikan pemahaman pentingnya akad atau kontrak perjanjian koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah. Supaya mengamankan aset koperasi salah satunya keuangan termasuk pembiayaan.

“Kalau aman pembiayaannya, termasuk lancar, pengembalian juga lancar. Sehingga usaha bisa berputar dan tumbuh. Bisa lebih bermanfaat kepada anggotanya lagi,” katanya.

Sambung Dedy, bahwa seorang manajer/kepala cabang berperan sangat penting dalam tubuh menentukan perkembangan koperasi. Oleh karena itu kemampuan memimpin, leadership harus selalu upgrade. Sebab berkaitan memimpin SDM, sehingga harus cakap memotivasi bawahannya agar punya semangat dalam bekerja.

Selanjutnya mendorong kemampuan manajer dalam menjalin kemitraan dengan pihak lain. seperti pemerintah, swasta maupun sesama koperasi lain. Yang bisa saling berkolaborasi. Saling mendukung dan menguntungkan.

“Harapannya bekal kompetensi supaya bisa berguna meningkatkan kemampuan pengelolaan koperasi, juga memenuhi syarat mengikuti ujian kompetensi atau asesmen.”

READ  Wali Kota Batu Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila

“Semoga para peserta bisa menyerap materi, besok bisa melaksanakan ujian dengan baik. Juga ilmu yang didapat bisa jadi bekal tambahan untuk menjalankan koperasinya di masa mendatang,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, salah seorang peserta asesmen terjauh, Hartanto dari BMT Lantabur asal Samarinda, Kalimantan Timur IKN mengungkapkan tujuannya ikut asesmen.

Ia mengaku, jauh-jauh hadir ingin menambah ilmu karena di daerahnya, tidak ada. Sehingga sengaja ikut ke Jawa. Di sana selama ini langsung pembinaan dinas berupa pelatihan. Tapi kalau untuk manajer atau kepala cabang koperasi baru nyaring terdengar di Jawa. 

“Hasil mengikuti acara sejak pagi, yakni lumayan banyak untuk perubahan BMT di Samarinda bisa lebih maju. Istilah Jawa, getok tular kepada pengurus yang lain.”

“Harapannya pelatihan ini juga bisa ke Kalimantan khususnya Apeksyindo dan Pak Dirman bisa ke sana. Sebab di sana banyak koperasi bergerak di perkebunan dan pertambangan,” ungkapnya.

Masih Tanto, sapaan lekat Hartanto, kalau di Sidoarjo ini, dia sangat senang bisa silaturahmi dan menambah teman-teman, saudara dan tambah ilmu, ucapnya singkat. (adv/har)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *