[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Aeromodelling Surabaya Tak Gelar Seleksi Porprov, Benarkah?

Aeromodelling Surabaya
Atlet potensial Aeromodelling Surabaya mengikuti kompetisi di Kabupaten Sidoarjo. (JP/IST)

SURABAYA, Jpnews.id – Cabor aeromodelling sedikit dari cabang olahraga yang kurang familiar, salah satunya karena minimnya publikasi latihan maupun kejuaraan termasuk di Kota Surabaya.

Nah menjelang Porprov Jatim IX/2025 Malang Raya, KONI Surabaya telah mengeluarkan edaran. Isinya kriteria dan kuota atlet tiap cabor untuk kontingen Surabaya termasuk aeromodelling.

Menurut sumber untuk Surabaya, aeromodeling mendapat kuota dua atlet. Namun pengiriman atlet ternyata itu-itu saja. “Dari pengumuman ketua cabor di grup WA bahwa dua atlet itu yang memenuhi kriteria KONI Surabaya,” katanya, Kamis lalu (12/12/2024) di Surabaya.

Karenanya, ia mempertanyakan nasib atlet potensial yang ingin membela kotanya di porprov. Sebab dalam edaran, juga ada kriteria atlet potensial ini, ungkap sumber tersebut. Selain itu, juga menyebutkan kompetensi instruktur atau pelatih harus tersertifikasi.

READ  Porprov Jatim VIII 2023 Tenis Meja Diikuti 27 Kabupaten Kota

“Ini tidak ada seleksi, pembinaan atlet, jadwal latihan, upgrade skill atlet. Kaderisasi atlet juga tidak ada, tapi menyertakan setiap lomba ya dua orang itu saja,” bebernya.

Sumber menjelaskan, pengalaman mendampingi anaknya latihan dan lomba cabor pesawat tanpa awak ini. “Atlet selama ini latihan dan kompetisi mandiri,” ungkapnya.

Menurutnya, tidak adanya seleksi menutup kans atlet potensial berprestasi di porprov. Apalagi dari keterangan pengurus KONI Surabaya bahwa aeromodeling belum menyumbangkan medali emas Porprov VIII lalu.

Lantas, sumber itu mengusulkan anaknya inisial AMR, siswa kelas 8 MTsN di Sidoarjo tetapi KK Surabaya. Katanya sejak kelas 5 SD sudah bisa merakit (builder) pesawatnya sendiri. Padahal umumnya pembuat pesawat di atas 20 tahun.

READ  KONI Pusat Sebut Jatim Punya Modal Besar PON 2024 dan 2028

“Selain atlet, anak saya juga pembuat pesawat termuda di Surabaya. Tentu ingin mendapat kesempatan membela tim Surabaya. Tapi kalau tidak ada seleksi, bagaimana bisa upgrade atlet potensial,” tanyanya.

Selanjutnya, ia membeberkan prestasi AMR. Di antaranya baru-baru ini runner-up speedrace F2B PORKAB Sidoarjo. Kemudian 10 besar Kejurda di Pasuruan dan 5 besar liga nasional di Gunung Kidul, Jawa Tengah.

“Pembuatan pesawat tanpa awak aeromodelling butuh keilmuan tinggi. Sangat mendukung pembelajaran di sekolah. Serta menumbuhkan kecintaan dirgantara generasi muda,” bebernya.

Karena itu, ia mengusulkan agar lebih memperhatikan pembinaan prestasi atlet aeromodeling. Maka penting menjalin kerja sama multipihak dengan stakeholder. “Selayaknya Surabaya ini barometer yang menjadi titik kumpul sinergitas klub aero se-Jawa Timur,” ujarnya.

READ  Kendalikan Inflasi, Pemkot Surabaya Tanam 1 Juta Bibit Cabai dan 4 Ribu Bawang Merah

Sebagai informasi, AMR latihan di klub Lanud Mulyono dengan pelatih veteran TNI AU juga mantan atlet PON, Pak Mis. Menuturkan bahwa AMR menunjukkan progres latihan meski pelan. “Tapi gigih dan tidak putus asa, ini yang saya suka dari anak ini,” jelasnya, Jumat (20/12).

Terpisah, Rini Wakasek MTsN tersebut, turut mengetahui prestasi AMR termasuk siswa yang baik. “Alhamdulillah shalatnya tepat waktu, gemar mengaji setor hafalan,” ucapnya.

Kemudian, juga menghormati semua guru dan temannya, serta semangat dalam belajar. “Anaknya disiplin, rapi, bersih. Dan tidak ada catatan melanggar tata tertib. Kegiatan ekskul-nya ikut robotik,” pungkasnya.

Upaya konfirmasi ke Mariana Ketua Aeromodelling telah dilakukan, namun hingga berita ini tayang belum ada tanggapan. (Redaksi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *